Selasa, 16 April 2024

Nishfu Sya’ban: Pembagian Progress Report Kerja Manusia

0
“Sampai kapan kau sibuk dengan kenikmatan diri, padahal setiap langkahmu akan di tanya”  (Al-Bushiri) Nishfu Sya'bân berarti pertengahan Sya'ban, bulan ke delapan dalam sistem kalender...

Pentingnya Pendidikan Kespro dan Seksualitas yang Komprehensif

0
Miris rasanya sebagai perempuan, saat menyaksikan pemberitaan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak-anak yang hilir mudik di media elektronik...

Terobosan Hukum dan Muatan Tindak Pidana Baru dalam UU TPKS

0
Oleh: Zaenal AbidinDewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah mengesahkan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) pada Rapat Paripurna DPR pada Selasa,12...

Bolehkah Berqurban dengan Ayam?

0
Oleh: Dr. KH.  Imam NakhaiQurban sering kali dipahami sebagai ibadahnya orang kaya. Sementara orang miskin cukup ibadah perasaan. Padahal dalam pandangan fiqih tidak begitu,...

Ihsan Keindahan dalam Islam

0
Oleh: KH. Husein MuhammadSayyed Hosein Nasr mengatakan, puncak pencarian manusia adalah hidup dalam keintiman bersama Tuhan, kondisi ketika aroma dan nuansa kasih sayang, cinta,...

Kita Semakin Membutuhkan Cinta

0
Oleh: Dr. (Hc) KH. Husein MuhammadSuatu hari, di hadapan para santri dan para mahasiswa sebuah perguruan tinggi, di Cirebon, aku pernah mengatakan : “Kemarahan,...

Metode Kalam Qadli ‘Abd al-Jabbar AL-QADHI ‘ABD AL-JABBAR DAN ‘TEOLOGI SPEKULATIF’ (Sebuah “Eksplorasi Awal”...

0
“Ilmu Kalam adalah ilmu yang mempergunakan bukti-bukti logis dalam mempertahankan akidah keimanan dan menolak pembaharu yang menyimpang dalam dogma yang dianut...

Nalar Terbuka dan Nalar Tertutup

0
Oleh: KH Husein MuhammadApakah Nalar Terbuka dan Tertutup itu?, begitu seorang mahasantri Ma'had 'Aly bertanya. Aku secara spontan menjawab seenaknya.Nalar TerbukaNalar terbuka adalah nalar...

Anak Muda dan Deradikalisasi

0
Ada banyak remaja yang dilahirkan di lingkungan yang secara varian fisik lebih homogen, misalnya masyarakat yang mayoritas petani, Jawa, Islam, NU,...

Rapuhnya Nilai Kemanusiaan Kita

0
Peradaban kita seperti mundur ke belakang. Karena kita hanya disibukkan pada bagaimana mengatur perilaku moral masyarakat, bukan apa yang bisa dilakukan untuk membuat kemajuan suatu bangsa.