Fahmina.or.id, Cirebon. Sebagai institusi perguruan tinggi, Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon merupakan lembaga pendidikan yang mengedepankan riset dan tranformasi sosial. Kampus yang beralamat di Jalan Swasembada No. 15 Karyamulya-Majasem, Kota Cirebon ini, berada di bawah naungan Yayasan Fahmina Institute dan berdiri sejak 2007.
Wakil 1 Yayasan Fahmina Institute, KH Marzuki Wahid menyampaikan, kampus yang juga ikut didirikannya itu ke depan mampu memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan di Nusantara ini. Tak hanya berkontribusi dalam hal statusnya sebagai lembaga pendidikan yang mengutamakan transfer ilmu kepada para peserta didiknya, namun juga mampu mentransformasikan ilmunya kepada masyarakat di lingkungannya.
“Cita-cita saya ISIF tak hanya sebagai institusi akademik atau riset namun mampu menyalurkan dan mengaplikasikannya di masyarkat” kata Marzuki dalam kegiatan yang bertema “Menyongsong Tiga Ruang, Tiga Waktu, dan Tiga Generasi” di Halaman Kampus setempat, kemaren (2/4/2016).
Ia lebih lanjut menyampaikan, ISIF menganut studi Islam yang membebaskan umat manusia dari ketertindasan, ketidakadilan, ketimpangan, dan keterkungkungan sosial, budaya, politik, ekonomi, dan ideologi yang menyelimutinya. Oleh karena itu, kata dia, motto ISIF tegas, yakni memadukan teori, praktik, dan transformasi sosial berbasis tradisi intelektualisme Islam-pesantren.
“Maka selain kita rutin mengkaji dan diskusi tentang kitab-kitab setiap bulan, juga setiap Minggu kita ada Club Kajian Ghuraba, yakni mengkaji buku-buku untuk didiskusikan bareng. Kali ini kita sedang mengkaji teori Josh Riger dan sudah hampir setengah teorinya kita kaji bareng,” kata Marzuki.
Prinsip pembelajaran yang diterapkan Kampus ISIF, kata Marzuki, yakni dengan memadukan antara teori, praktik, dan transformasi. Dan katanya, Tujuh tahun sebelum ISIF lahir, Fahmina telah melakukan berbagai kegiatan akademik, baik dalam bentuk pendidikan dan pelatihan, penelitian, maupun advokasi serta pemberdayaan masyarakat.
“Rangkaian kegiatan akademik ini selain menjadi bahan pembelajaran yang sangat penting juga dipublikasikan dalam bentuk buku, majalah, news letter, dan website. Fokus utama kegiatan akademik Fahmina adalah Islam dan gender, Islam dan demokrasi, serta Islam dan penguatan masyarakat, khususnya dalam penanggulangan kekerasan terhadap perempuan, trafiking, dan dialog antariman,” katanya.
Dalam kegiatan yang diselanggarakan mahasiswa ISIF dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2016, Peringatan Isra’ Mi’raj, dan Kenaikan Isa Almasih tersebut telah dihadiri pula para alumni dan pihak rektorat.
Di mana, menurut Rektor ISIF, Nyai Hj Afwah Mumtazah menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi apa yang telah digagas para mahasiswanya untuk menyatukan semua yang ada di lingkungan kampusnya untuk mempererat tali silaturahmi dalam memperingati ketiga hari besar tersebut. Karena, menurutnya acara semacam itu sudah lama baru diadakan lagi.
“Dengan kegiatan ini semoga menjadi awal yang baik mulai sekarang dan masa yang akan datang. Sehingga ISIF mampu menjadi salah satu institusi pusat gerakan sosial dan pusat peradaban,” kata Hj Mumtazah.*** (ZA)