Fahmina.or.id, Cirebon. Sebanyak sepuluh orang tamu dari Belanda mengunjungi Fahmina. Rombongan tersebut merupakan staf dan peneliti dari Mensen met een Missie yaitu lembaga yang bergerak dibidang kebebasan beragama dan berkesyakinan (KBB) yang berkedudukan di Belanda. Pada kunjungan itu mereka ingin berdialog tentang Islam dan Gender, Pluralisme dan Demokrasi, serta melihat kerja-kerja Fahmina. Serta mendengar paparan hasil penelitian yang sudah dilakukan mahasiswa Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon. Di Gedung Pertemuan Fahmina, Rabu (26/10/2-16) kemarin,
Mereka mengaku telah mendengar nama lembaga ini. Mereka juga akan mengunjungi pesantren Kempek dan Kebon Jambu Babakan Ciwaringin, untuk melihat kehidupan sehari-hari dan berdialog dengan para santri, putra dan putri.
Dalam dialog itu salah satu peserta bertanya mengenai Islam di Indonesa. KH. Husein Muhammad selaku ketua Yayasan Fahmina menyampaikan pandangannya bahwa Islam saat ini dipandang buruk dan menyeramkan padahal sesuai namnya Islam harus menampakkan wajah damai untuk siapapun dan dimanapun.
“Islam bermakna: damai, keselamatan, aman, sehat dan ketulusan. Ini disebut dlm kitab suci al-Quran. Maka Islam agama anti kekerasan, bukan agama perang, mengharamkan hate speech, cacimaki, kekasaran, kesombongan, dendam dan kecongkakan,” terangnya.
Ia juga menyampaikan keyakinan dasar Islam adalah Tauhid. Ia bermakna “hanya ada satu Tuhan. Penguasa semesta Yang Maha Agung”. Di hadapan Dia semua manusia sama/setara. Tuhan tidak menilai baik-buruk manusia dari performanya, bajunya dan lain-lain, melainkan hati dan tindakannya.
“Tuhan menghormati manusia, sebagai manusia, tak peduli latarbelakang sosial, agama, gender, politik, kebangsaan, etnisitasnya dll,” tambahnya.
Salah seorang menyergah : “bagaimana terhadap orang yg tidak percaya kepada Tuhan?”. Buya Husein menjawab bahwa kepercayaan itu urusan dirinya dengan Tuhan. Ia tersembunyi di sudut hati yg paling dalam. Tak ada seorang pun yang melihat/mengetahuinya. Tetapi selama dia manusia, dia harus dihormati, kecuali jika dia melanggar hukum.
Buya Husein menyatkan lima (5) prinsip dasar yang diperjuangan Fahmina, di antaranya :
- Cintailah semua orang, niscaya kau selalu berada di antara bunga mawar dan taman surgawi.
احب كل انسان تكون داءما بين الورد والرياض
- Perlakukan orang lain sebagaimana kau ingin diperlakukan
عا مل الناس بما تحب ان يعاملوك
- Cinta dua orang yang mencinta tak sempurna sampai masing-masing mengatakan “kau adalah aku”.
لا تكمل المحبة بين اثنين حتى يقول كل للاخر : انت انا
- Tujuan kita satu/sama : kebahagiaan. Tetapi jalan kita berbeda-beda.
المقصود واحد وهو السعادة والطريق مختلفة
- Orang yang pikirannya meningkat dan makin luas, dia tidak mudah menyalahkan orang
كلما زاد واتسع فكر الرجل قل انكاره للناس
Terlihat, mereka mencatat kata-kata sakti itu. Wajah mereka ceria, bibir mereka mengembang senyum. Acara dilanjutkan dengan presentasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa ISIF.
Hari ini, rombongan mengunjungi Pondok Pesantren Jambu, Babakan Ciwaringin di damping oleh staf Fahmina Isntitute dan ISIF.(ZA)