Fahmina.or.id, Cirebon. Puasa tidak untuk menahan lapar dan haus saja, tetapi mengajarkan kita menjaga lisan dari berbagai hal kebohongan dan memahami perbedaan serta menebar perdamaian. Hal itu diungkapkan Ketua Yayasan Fahmina KH Husein Muhammad dalam acar Refleksi dan Buka Puasa Bersama Fahmina, di Ruang Kampus Fahmina Jl. Swasembada no. 15 Majasem Kota Cirebon, Selasa (20/6)
Buya Husein mengajak umat Islam untuk memaknai puasa dengan menjaga lisan, menjunjung tingi kejujuran. Menusrutnya muslim yang baik adalah muslim yang bisa menjaga lisannya serta dapat menghargai orang lain.
“Puasa tidak untuk menahan lapar dan haus saja, tetapi mari kita menjaga lidah kita dari berbagai hal kebohongan. Islam yang baik adalah Islam yang menjaga lidahnya, yang menjauhkan dirinya dari menggunjing, merendahkan orang lain, dan berkata fitnah,” terangnya.
Senada dalam buka puasa bersama tersebut salah satu pembicara Dr. KH Fakihuddin AK s mengatakan puasa adalah momentum yang baik untuk merefleksikan sejauh mana nilai-nilai yang dapat kita sumbangkan bagi masyarakat dan saling menghargai satu sama lain.
“Hal yang harus kita tanamkan adalah sedari awal tujuan kita harus sama yaitu menjunjung kedamaian, sehingga apabila kita bertemu banyak perbedaan, maka kita tidak akan menimbulkan konflik,” tuturnya.
Terkait dengan maraknya konflik dan kekerasan ia mengatakan dalam diri manusia menamkan sikap rendah hati untuk bisa menghargai dan teoleran terhadap keberagaman yang ada.
“Ramadhan dapat kita maknai untuk mengelola hawa nafsu dalam diri kita untuk tidak merong-rong atau agresif. Hal yang diperlukan adalah legowo atau kebesaran hati untuk saling toleransi,” terang Kang Fakih sapaan akrabnya.
“Keberagaman yang ada harus dapat dipupuk, dirawat dan dijaga agar keberagaman tersebut tidak hilang dan tidak mati,” tukasnya.
Kegaiatan buka puasa bersama yang digelar setiap tahun itu di hadiri pula oleh tokoh lintas agama serta jaringan lembaga dan organisasi sosial dan keagamaan yang ada di Cirebon. (Zen)