Lebih mirisnya, saat jenazah Caswati tiba di kampung halamannya, hanya diantar mobil ambulans tanpa disertai dokumen resmi penyebab kematian. Saat keluarga diberi kesempatan untuk membuka peti dan melihat langsung kondisi mayat Caswati, terdapat tanda hitam di bagian tengkuk (leher belakang). “Sakitnya apa, kita tidak tahu. Sebab, tidak ada dokumen penyebab kematian yang menyertainya. Lalu yang mengherankan, kenapa saat jenazah dibawa ke Indonesia, kematiannya sudah 41 hari yang lalu,” ujar salah seorang kerabat korban kepada Radar, Jumat (11/7) di sela-sela acara pemakaman.
Keterangan lain yang dihimpun koran ini, ibu satu orang anak yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di kota Sarjah, Arab Saudi ini, sebelumnya dikabarkan oleh pihak PJTKI, yakni PT Akbal Putra Mandiri, Jakarta Timur, meninggal dunia akibat sakit.
Kabar mengejutkan itu diterima suami korban, Warma (34) pada tanggal 2 Juni lalu. Informasi itu terbilang aneh. Pasalnya, selang tiga bulan sebelumnya, pihak keluarga korban mengaku pernah menerima kabar dari Caswati secara langsung jika kondisinya baik-baik saja. Dan sampai kabar kematian diterima, korban juga tidak mengeluhkan kondisi kesehatannya selama bekerja.
Pihak keluarga sudah berusaha menuntut PJTKI, supaya dijelaskan penyebab kematian Caswati secara mendetail. Termasuk juga, biaya penguburan dan asuransi yang menjadi hak korban, karena berangkat menjadi TKW secara legal. Namun, upaya itu ternyata tidak ditanggapi secara serius. Hal itu dibuktikan, ketika kedatangan jenazah, pihak PJTKI tidak turut mendampingi.
Di tempat terpisah, fungsionaris LSM Komite Nasional Bela Negara (KNBN) Kabupaten Indramayu, M Gozali mengatakan, kematian Caswati semestinya diusut secara tuntas. Apalagi, jelas-jelas diketahui terdapat kejanggalan serta upaya menutup fakta dari pihak PJTKI.
“Kasus serupa kerap terjadi di Kecamatan Bongas sebagai salah satu wilayah yang menjadi kantong TKI di Indramayu. Ini harus menjadi pelajaran semua pihak, bahwa mencari kerja di negeri orang berat risikonya,” tegas Ghozali. (kho)
Sumber: www.radarcirebon.com