Kamis, 21 November 2024

Abu Al ‘Ala Al Ma’arri yang Kontroversial

Baca Juga

Oleh: Dr. (HC) KH. Husein Muhammad, Ketua Umum Yayasan Fahmina

Pikiran-pikiran liberal Al-Ma’arri melahirkan resistensi keras dari para ulama. Ia terlalu sering dituduh sesat, atheis, kafir zindiq dan murtad. Ia adalah salah satu tiga cendikiawan legendaries yang mendapat tuduhan seperti ini.

Dua orang lainnya adalah : Ibnu Rawandi (w.864 M) dan Abu Hayyan al-Tauhidi (w. 1009 M). Buku karya Abu Hayyan yang sangat terkenal dan pernah saya baca adalah : “Al-Imta’ wa al-Mu-anasah”. Boleh jadi untuk hari ini ia akan disebut dedengkot “JIL”, kata yang dimaknai secara pejorative dan stigmatic, meski sering tanpa pernah memahami substansi atau isi pikirannya.

Tetapi orang sepakat bahwa Ma’arri adalah seorang darwish, seorang zahid, seorang yang bersahaja. Ia tidak suka kemewahan. Ia juga seorang vegetarian. Makanan sehari-harinya adalah sayur-sayuran dan buah-buahan. Ia menolak makan daging binatang apapun, telor, susu dan madu. Boleh jadi hal ini karena ia membayangkan penderitaan hewan dan burung ketika harus disembelih. Dalam “Luzum Ma La Yalzam” atau dikenal dengan judul “Luzumiyyat”, Ma’arri mengatakan :

الحمد لله قد اصبحت فى دعة

أرضى القليل ولا أهتم بالقوت

وشاهد خالقى أن الصلاة له

أجل عندى من درِّى وياقوت

Segala puji bagi Tuhan semata

Aku menjadi menerima saja diberi seberapapun

Aku tak berminat pada makanan

Aku bersaksi kepada Tuhan Pencipta kehidupan

Shalat bagiku lebih agung daripada intan dan permata

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Sosialisasi Pilkada Serentak 2024: Serukan Pemilih Cerdas dan Tolak Politik Uang

Oleh: Zaenal Abidin Cirebon, Fahmina Institute- Dalam rangka memperkuat demokrasi dan keberagaman, KPU Kabupaten Cirebon gandeng Fahmina Institute mengadakan acara...

Populer

Artikel Lainnya