Masalah intoleransi di Indonesia semakin hari semakin menjadi. Di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, beberapa warga menuntut untuk mengganti lurah mereka yang baru saja dilantik karena alasan berbeda agama.
Susan Jasmine Zulkifli adalah lurah baru yang terpili pada Juni lalu. Jasmine merupakan penganut Kristen Protestan, sementara warga yang di pimpinnya mayoritas berpenduduk muslim. Warga menilai akan terjadi keanehan jika lurah non-Muslim menghadiri acara keagamaan.
“Kami tidak mengevalusi soal kerjanya, karena ini bukan tentang hal itu. Kami berharap bahwa dia dipindahkan saja ke kecamatan lain yang lebih heterogen. Bahkan memiliki pemimpin perempuan sudah aneh bagi kami, karena dia tidak akan dapat bergabung dengan berbagai acara yang digelar di masjid-masjid,” kata salah satu warga, Naser Nasrullah (jawaban.com / 21 Agustus 2013).
Tidak tanggung-tanggung warga setempat juga membuat petisi dengan mengumpulkan 2300 nama dan 1500-an KTP sebagai tanda bukti dukungan untuk penggantian lurah baru tersebut.
Menanggapi hal tersebut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan mengganti Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli. Menurutnya, karir pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta tidak boleh ditentukan dengan berdasarkan suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA).
“Kita tidak boleh menentukan nasib pegawai karena primordial atau agama. Tidak ada di republik ini seperti itu! Kita harus berdasarkan konstitusi,” ujar Pria yang akrab disapa Ahok tersebut di Balai Kota (jawaban.com / 27 Agustus 2013).