Rabu, 18 Desember 2024

Bryan Putra: Toleransi Tidak Sekadar Menghormati Perbedaan

Baca Juga

Oleh : Bryan Putra Anugerah

Dalam kehidupan yang semakin majemuk, mengenal, memahami, dan menghormati perbedaan adalah sebuah kebutuhan yang mendesak. Kegiatan Sekolah Agama dan Kepercayaan yang dipelopori oleh Fahmina Institute dilaksanakan dari Oktober hingga Desember 2024, dengan mengunjungi tujuh tempat ibadah dari berbagai agama dan kepercayaan, memberikan pengalaman mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan anti kekerasan bagi saya.

Tujuh tempat ibadah yang kami kunjungi diantaranya Pura Agung Jati Pramana (agama Hindu), Vihara Dewi Welas Asih (agama Buddha), Klenteng Talang (agama Konghucu), GKPB Fajar Keagungan MDC (agama Kristen Protestan), Gereja Santo Yusuf (agama Katolik), Pondok Pesantren Khas Kempek (Islam), dan Paseban Tri Panca Tunggal (Kepercayaan Sunda Wiwitan), membuka wawasan bahwa meskipun keyakinan kita berbeda, inti dari ajaran semua agama dan kepercayaan adalah sama yaitu mencintai sesama, berbuat kebaikan, dan hidup dengan damai.

Mengunjungi tempat ibadah yang berbeda memberikan kesadaran bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama untuk menjalankan keyakinannya. Saya menyaksikan bagaimana umat Hindu di Pura Agung Jati Pramana menunjukkan penghormatan terhadap alam dan kehidupan, serta bagaimana umat Buddha di Vihara Dewi Welas Asih mempraktikkan kasih sayang yang universal. Ini mengajarkan saya bahwa inti dari kemanusiaan adalah saling menghormati dan bekerja sama, bukan saling menonjolkan perbedaan.

Beberapa pelajaran lain yang bisa saya dapatkan dari pertemuan ini tentang hidup harmonis dalam perbedaan. Ketika berada di Klenteng Talang, saya memahami nilai kejujuran dan keselarasan dalam ajaran Konghucu. Di GKPB Fajar Keagungan MDC dan Gereja Santo Yusuf, saya merasakan kehangatan jemaat yang menyambut dengan terbuka meskipun saya berasal dari latar belakang keyakinan yang berbeda. Dalam kunjungan ini, saya menyadari bahwa toleransi bukan sekadar “menerima perbedaan,” tetapi juga melibatkan keinginan untuk belajar dan memahami keyakinan orang lain dengan hati yang terbuka.

Di Pondok Pesantren Khas Kempek, saya belajar bagaimana Islam menanamkan nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin, yaitu membawa rahmat dan kedamaian bagi seluruh alam. Pesantren mengajarkan bahwa kekerasan bukanlah jalan untuk menyelesaikan konflik, melainkan dialog dan pemahaman. Hal ini sejalan dengan ajaran yang saya temukan di Paseban Tri Panca Tunggal, di mana filosofi Sunda Wiwitan menekankan harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Kegiatan ini mengingatkan saya bahwa perdamaian adalah fondasi dari kehidupan bermasyarakat.

Hal yang paling berkesan bagi saya selama kegiatan ini adalah interaksi langsung dengan para pemuka agama dan umat di setiap tempat ibadah. Mereka menyambut kami dengan hangat dan sabar menjelaskan keyakinan mereka tanpa sedikit pun rasa memaksakan atau menghakimi. Momen ini memberikan pelajaran nyata tentang bagaimana keberagaman dapat menjadi kekayaan yang mempererat, bukan memecah belah.

Saya juga terinspirasi oleh kisah nyata dari umat yang menjalani keyakinannya dengan damai meski menghadapi tantangan di masyarakat. Ini mengajarkan saya bahwa kekuatan sejati ada dalam kesabaran, kasih sayang, dan semangat untuk terus hidup berdampingan secara harmonis.

Kegiatan ini telah memberikan pelajaran berharga bahwa perbedaan bukanlah halangan, melainkan anugerah yang memperkaya hidup kita. Nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan anti kekerasan adalah landasan penting untuk menciptakan dunia yang damai dan harmonis. Melalui kegiatan ini, saya semakin memahami bahwa kita semua adalah bagian dari satu keluarga besar manusia, yang tugas utamanya adalah menjaga kedamaian dan saling mencintai di tengah keberagaman. []

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Majjhima Patipada: Moderasi Beragama dalam Ajaran Budha

Oleh: Winarno  Indonesia merupakan Negara dengan berlatar suku, budaya, agama dan keyakinan yang beragam. Perbedaan tak bisa dielakan oleh kita,...

Populer

Artikel Lainnya