Sabtu, 21 Desember 2024

Buku ANTOLOGI PENGANTAR; Perempuan Dunia Menggugat Negara dan Agama

Baca Juga

 

Judul : ANTOLOGI PENGANTAR; Perempuan Dunia Menggugat Negara dan Agama
Penulis : Dr. (Hc). KH. Husein Muhammad
Tebal : 2,5 cm
Ukuran : 14 x 21 cm
Jumlah Halaman : x + 204 halaman
ISBN : Masih dalam proses
Harga : Rp. 88.000,-

Sinopsis:

Aku mengomentari cerita dia soal Perempuan Pekerja di Luar negeri, yang sering disebut orang “TKW”. Ya, tak dapat diingkari bahwa sangat besar jumlah kaum perempuan bangsa Indonesia dari desa-desa terpencil dan kampung-kampung kumuh berbondong-bondong pergi ke Luar Negeri: Saudi Arabia, Qatar, Malaysia, Korea, Jepang dan negara-negara lain. Tak ada yang mereka harapkan dari kepergian jauh dan bermukim di negeri orang, kecuali untuk mencari kehidupan, baik untuk dirinya sendiri, maupun untuk orang-orang yang dicintainya: suami, orang tua, anak-naknya. Mengapa mereka mencarinya bukan di negerinya sendiri, sebagaimana disarankan banyak orang. Ini tentu karena negerinya sendiri tak lagi bisa menyediakan ruang yang bisa menghidupinya. Anak-anak gadis Kiyai dan Ulama meninggalkan pesantren mereka untuk mengaji di bumi asing yang jauh, berbulan dan bertahun, juga tanpa orang tua, kakak, adik, paman mereka. Ayah-ayah mereka melepasnya dengan rasa bangga dan bersyukur atas kepergian anaknya untuk menuntut ilmu itu. Kitab Kuning, acuan paling indah di pesantren, meski berkali-kali melarang perempuan jalan sendirian, sepertinya tak lagi penting. Fatwa-fatwa para ulama masa lalu seakan tak lagi diperhatikan.

Ia adalah fenomena kehidupan manusia hari ini. Realitas kehidupan ini seharusnya dapat mengantarkan kita untuk dapat memahami bahwa perempuan sejatinya adalah makhluk Tuhan yang sama dengan laki-laki. Dalam tubuh perempuan tersimpan seluruh potensi manusia, sebagaimana juga dalam tubuh laki-laki: akal-intelektual, hati nurani, nafsu, energy dan lain-lain. Keberbedaan bagian-bagian tubuh antara keduanya, tidaklah meniscayakan yang satu lebih rendah dari yang lain. Potensi kedua jenis kelamin itu relative. Tak bisa digeneralisasikan dan dimutlakkan. Ada laki-laki berperilaku yang baik, ada perempuan yang berperilaku baik, ada laki-laki berperilaku buruk, demikian juga ada perempuan berperilaku buruk. Nabi Muhammad dengan sangat indah menyatakan: “Tuhan tidak menilai baik atau buruk manusia dari tubuhnya atau wajahnya, melainkan dari aspek tindakan dan kecenderungan hatinya”. Tuhan menyatakan: “Kami menghormati anak-anak Adam (manusia)”.

Buku ini merupakan antologi pengantar dan respon saya atas buku-buku karya para aktivis perempuan Indonesia dan sejumlah negara di dunia. Mereka memotret realitas dunia perempuan yang masih terperangkap dalam kebudayaan Patriarkhisme, sekaligus melakukan kritik-kritik dan melancarkan gugatasn atasnya melalui berbagai pendekatan keilmuan dan pengalaman. []

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Majjhima Patipada: Moderasi Beragama dalam Ajaran Budha

Oleh: Winarno  Indonesia merupakan Negara dengan berlatar suku, budaya, agama dan keyakinan yang beragam. Perbedaan tak bisa dielakan oleh kita,...

Populer

Artikel Lainnya