Ditemui di rumah sederhana di desanya di Kabupaten Indramayu beberapa waktu lalu, wanita itu terlihat tegar. Rusmini, sosok istri yang semula begitu keras berkemauan merubah nasib keluarganya, kini hanya bisa terpaku pasrah. Terlihat, raut mukanya tidak begitu mengisyaratkan kesedihan berlarut-larut. Pengalaman pahit menjadi TKW 4 tahun lalu, dianggapnya sebagai “nasib”. Anggapan “Takdir”; seolah mampu memupuskan segalanya. Baginya, derita kehidupan pahit itu tidak perlu terlalu lama dipendam. “Buat apa larut terlalu dalam kepedihan, toh hal itu tidak bisa merubah keadaan” selorohnya. Walaupun kini, matanya buta, terlihat Rusmini begitu lugas bercerita perihal pengalaman getirnya ketika menjadi TKW di Abu Dhabi.
Untuk lebih lengkapnya, silakan click di sini untuk membuka pdf-nya.
Sumber: Blakasuta Ed 7 (2004)