Muhammad tidak berpura-pura mencintai. Tetapi cinta yang melekat di dalam diri Nabi lah yg menaklukkan jiwa laki-laki itu
Tiba-tiba aku menemukan sebuah buku berjudul “Insaniyyat Muhammad”, Kemanusiaan Muhammad, tulisan Khalid Muhammad Khalid. Aku membacanya :
Suatu hari seseorang laki-laki datang menemui Nabi. Dia belum pernah melihat wajah Nabi. Dia hanya mendengar nama Muhammad dan mendengar kabar bahwa Muhammad menghina Tuhan-tuhan kabilah Quraisy dan kabilah-kabilah yang lain. Orang tadi datang dengan membawa pedangnya dan bersumpah akan mempertaruhkan nyawanya dengan Muhammad. Begitu bertemu orang yang dipanggil Muhammad darahnya mendidih, kata-kata kasar dan penuh caci maki berhamburan dari mulutnya.
Mendengar itu Nabi hanya tersenyum saja. Tetapi senyum itu mengembuskan cahaya, dan cahaya itu menerobos jantung laki-laki tadi. Senyum itu meluluhkan hati keras laki-laki itu. Beberapa menit kemudian hati laki-laki itu galau, berkecamuk dan berubah. Kebengisan berubah menjadi kelembutan, kemarahan berubah menjadi simpati dan cinta. Ia lalu menjatuhkan diri di kaki dan pelukan Nabi, sambil menangis tersedu-sedu.
Manakala telah tenang, dia berkata :
والله لقد سعيت اليك وما على وجه الارض ابغض الي منك. وأنى لذاهب الآن عنك, وما على وجه الارض احب الي منك
“Wahai Muhammad, demi Tuhan aku berusaha menemuimu. Saat itu tak ada orang di muka bumi ini yang paling aku benci, kecuali engkau. Tetapi kini aku berbalik. Tak ada orang yang paling aku cintai kecuali engkau”.
Ada apa gerangan dengan Nabi sehingga ia begitu mudah mampu membalik perilaku orang, dari benci dan dendam kesumat menjadi cinta menggelora?. Tidak ada apapun kecuali karena dia mencinta laki-laki itu dengan seluruh hatinya.
محمد لا يتكلف الحب بل لا يبذله انما يبذل الحبُ عند محمدنفْسَه
“Muhammad tidak berpura-pura mencintai. Tetapi cinta yang melekat di dalam diri Nabi lah yg menaklukkan jiwa laki-laki itu.”
Khalid Muhammad Khalid mengatakan :
وقلب محمد مفتوح دائما لكل الناس – الاصدقآء والاعدآء
“ Hati Muhammad selalu terbuka bagi semua orang : para sahabatnya dan para musuhnya”.