Selasa, 24 Desember 2024

Dawrah Kader Ulama Perempuan 2022

Baca Juga

Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) yang sudah terlaksana di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy pada tanggal 24-26 April 2017 dihadiri oleh para ulama perempuan mendefinisikan KUPI bukan hanya sebagai kongres, tetapi juga sebagai gerakan Islam rahmatan lil’alamin, yang berdimensi spiritual, intelektual, kultural dan struktural, untuk meneguhkan nilai- nilai keislaman, kebangsaan dan kemanusiaan serta kelestarian lingkungan dengan menitikberatkan pada perspektif keadilan gender.

Dimensi spiritual, artinya gerakan ini berangkat dari nilai moral ketuhanan dan kemanusiaan, dimensi intelektual merujuk pada pentingnya kerja-kerja pengetahuan sebagai gerakan, dimensi kultural pada pentingnya akar dan media budaya dalam setiap langkah gerakan, sedangkan dimensi struktural adalah bagaimana KUPI memberikan mandat kepada para peserta untuk melakukan kerja-kerja transformatif yang nyata bagi keadilan sosial, bukan sekedar wacana, termasuk dengan perubahan kebijakan, untuk meneguhkan nilai-nilai KUPI tersebut.

Karenanya, KUPI tidak bisa berhenti hanya sekedar kegiatan Kongres belaka. Perlu ada gerakan bersama baik individu maupun lembaga yang meyakini visi dan misi KUPI dan bekerja secara lebih kordinatif untuk memastikan hasil-hasil tersebut nyata diimplementasikan di lapangan, demi meneguhkan eksistensi dan peran keulamaan perempuan Indonesia.

KUPI sendiri memiliki visi terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera, serta terbebas dari segala bentuk kedzaliman sosial terutama yang berbasis gender”, dengan visi antaranya adalah terwujudnya pengakuan publik terhadap ulama perempuan. Salah satu strategi untuk mewujudkan visi tersebut adalah kaderisasi ulama-ulama perempuan baik di kalangan tokoh maupun komunitas sebagai penyangga dan pelaksana kegiatan.

Fahmina sebagai bagian dari gerakan keulamaan perempuan, yang mengakui keulamaan perempuan, menerima dan meyakini konsep keadilan hakiki bagi perempuan dan memakai perspektif kesalingan dalam relasi gender, merasa penting untuk mendukung kerja-kerja KUPI. Salah satu yang  Fahmina lakukan adalah menyelenggarakan Dawrah Kader Ulama Perempuan (DKUP) di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Dawrah Kader Ulama Perempuan (DKUP) Jawa Barat dan Jawa Tengah ini 43 ulama yang mendapatkan rekomendasi dari lembaga mitra serta memenuhi kriteria dan telah melalui tahap seleksi.

DKUP bertujuan untuk merekrut kader ulama perempuan dalam menyebarluaskan pemahaman keislaman yang berwawasan kebangsaan dan kemanusiaan, yang menjiwai Islam Nusantara yang wasathiyah dan berkemajuan.

DKUP diharapkan akan memberikan output sebagai berikut:

  1. Memahami perspektif keadilan relasi perempuan dan laki-laki;
  2. Memiliki komitmen untuk menyebarkan dan menerapkan pengetahuan dan informasi yang didapat dalam DKUP Jawa Barat dan Jawa Tengah;
  3. Bersedia melakukan jejaring dengan gerakan keulamaan perempuan.

Narasumber berasal dari berbagai kalangan dan keahlian seperti:

Ny. Hj. Masruchah (Majelis Musyawarah KUPI), Dr. Hj. Sri Wiyanti Eddyono (Dosen FH UGM), Dr. Desti Murdijana (JASS SEA), Ny.Hj. Dr. Nur Rofi’ah Bil. Uzm (Dosen Pascasarjana PTIQ), Dr. (HC) KH. Husein Muhammad (Yayasan Fahmina), Dr. KH. Faqihuddin Abdul Kodir (Mubadalah.id), Drs, KH. Marzuki Wahid (Rektor ISIF Cirebon), Ny. Hj. Badriyah Fayumi (Alimat). Fasilitator Lifatul Arifiati dan Rozikoh Sukardi dari Fahmina Institute.

Peserta kegiatan ini adalah:

No. Nama Peserta Lembaga Mitra
1 Regha Rugayah  ISIF
2 Sopi Paojiah  ISIF
3 Syafa’atul Kubroh  ISIF
4 Sari Narulita  Mubadalah
5 Sulma Samkhaty M  Mubadalah
6 Al Fina  Mubadalah
7 Aspiyah Kasdini  Mubadalah
  8 Roihatul Jannah  Mubadalah
9 Saida Nafisah Abdullah  Mubadalah
10 Siti Rohmah  Mubadalah
11 Lutfi Maulida  Mubadalah
12 Rifa Tsamarotus S  Mubadalah
13 Ai Munawaroh  Ma’had Aly Jambu
14 Dewi Atikah Firdayanti  Ma’had Aly Jambu
15 Hana Ni’matul Izzah  Ma’had Aly Jambu
16 Inabul Chasna  JP3M
17 Fetra Nur Hikmah  JP3M
18 Dr. Siti Nurunniyah  JP3M
19 Najhati Sharma  JP3M
20 Ma’rifah  JP3M
21 Siti Maryati  Madrasah Damai
22 Dewi Avivah  Al Kaesy
23 Nazhati Mu’tabiroh  Al Kaesy
24 Najma Shiliya  Mahmuda
25 Endang Ratna Ayu  Bapenpori
26 Masrohatun  Besongo
27 Silbia Riskha  Fabriar  Besongo
28 Fatma Laili Khoirun Nida  PSGA Kudus
29 Any Umi Maslahah  PSGA Kudus
30 Iin Mutmainnah  PW Fatayat Jateng
31 Rina Asih Handayani  PW Fatayat Jateng
32 Raabiatul Bisyriyah  PW Fatayat Jateng
33 Kurnia Atiullah  PW Fatayat Jateng
34 Nur Aisyah Fitri  PW Fatayat Jateng
35 Titik Indriyana  PW Fatayat Jateng
36 Ilmiana Wulansari  PW Fatayat Jateng
37 Lilis Fauziah Balqis  PW Fatayat Jateng
38 Royyani Afriani  PC Fatayat Cirebon
39 Hilyatul Aulia  PC Fatayat Cirebon
40 Layyinah Nur Chodijah  PC Fatayat Cirebon
41 Ihda Nurhayati  PC Fatayat Cirebon
42 Rohimah  PC Fatayat Cirebon
43 Siti Aisah  PC Fatayat Cirebon

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Fahmina Institute di Departemen Islam dan Jender dalam program We Lead.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Majjhima Patipada: Moderasi Beragama dalam Ajaran Budha

Oleh: Winarno  Indonesia merupakan Negara dengan berlatar suku, budaya, agama dan keyakinan yang beragam. Perbedaan tak bisa dielakan oleh kita,...

Populer

Artikel Lainnya