Fahmina.or.id – Dalam prinsip dasar agama Islam mengajarkan bahwa laki-laki dan perempuan harus saling berbuat keadilan, kasih sayang, kelembutan, kedamaian, persaudaraan, saling kerja sama, kesetaraan dan terutama kemanusiaan. Karena puncak capaian dari kehidupan adalah ketakwaan di sisi Allah bukan identitas primordial seseorang.
KH Husein Muhammad mengatakan segala identitas yang dilekatkan kepada laki-laki atau perempuan atau manusia itu tidak memliki nilai dihadapan Allah kecuali ketakwaan.
“Warna kulit, bahasa, bangsa, jenis kelamin, mata, itu tidak menjadi ukuran kemuliaan seseorang dihadapan Allah,” kata Buya Husein saat pengajian kamisan, di kawasan Yayasan Fahmina.
Salah satu pendiri Fahmina itu menuturkan, sebagai manusia yang hidup di dunia, dihadapan Allah tidak ada keunggulan sama sekali termasuk juga keturunannya.
“Terus terang saja apakah itu habib, kiai, ulama, atau julukan – julukan yang dilekatkan, itu tidak menjadi sebuah ukuran sama sekali. Prilaku takwalah yang menentukan orang itu baik atau tidak baik. Artinya tidak semata-mata identitas itu maka orang-orang menjadi lebih unggul dari yang baik,” tutur Buya.
Buya menceritakan pengalamannya dalam menjalanai ibadah Umroh beberapa Minggu yang lalu. Ketika Ia duduk di antara puluhan ribu laki-laki dan perempuan dari berbagai macam negara. Bisa hidup dalam keadaan damai, aman dan tanpa kata-kata yang buruk dan menyakitkan.
“Ketika identitas dihilangkan maka orang menjadi sama dan itulah yang indah sekali.” ungkap Buya.
Buya mengingatkan, agar sebaiknya melepaskan segala identitas yang melekat atau yang dilekatkan, karena sebetulnya kegaduhan yang tercipta selama ini adalah masalah identitas yang dijadikan dasar untuk menindas. (RUL)