Menurut Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Cirebon, Eris Suhendi, semester awal tahun 2008, terjadi peningkatan jumlah TKI yang berangkat ke luar negeri. Angka peningkatannya mencapai 20 persen dibanding semester yang sama pada tahun 2007. “Negara-negara yang banyak dituju ialah Uni Emirat Arab, Qatar dan Oman,” jelas Eris kepada Radar, kemarin (10/7).
Eris menyebutkan, masyarakat dari daerah Cirebon timur dengan usia sekitar 25-30 tahun, paling banyak yang jadi TKI asal Kabupaten Cirebon. Umumnya TKI dari Kabupaten Cirebon bekerja sebagai penatalaksana rumah tangga (PRT). “Mereka bekerja rata-rata kontrak selama dua tahun. Tapi banyak juga yang kemudian diperpanjang. Biasanya bila perpanjangan kontrak, jarang sekali ada yang mengajukan proses perpanjangan pada pihak kami, sehingga statusnya kemudian berubah jadi ilegal,” imbuhnya.
Eris menerangkan, dalam data Disnakertrans hingga saat ini tercatat ada 200 perusahaan penggerak tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS). Dalam sebulan pihaknya memproses pengajuan keberangkatan TKI hingga 100 orang. “Itu yang melapor kepada kami, masih banyak TKI lain yang berangkat lewat jalur tidak resmi,” katanya.
Disinggung soal meningkatnya jumlah TKI, Eris menyatakan, hal itu karena minimnya lapangan kerja yang tersedia di Indonesia. Sementara di luar negeri, gaji PRT standar Rp1,4 juta. “Tentu itu jadi pilihan yang menarik,” tandasnya. (ron)
Sumber: www.radarcirebon.com