Selasa, 24 Desember 2024

Khutbah Idul Adha 2021

Baca Juga

Oleh: KH. Husein Muhammad
خطبة عيد الحج و الاضحى ١
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.
اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ الًّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَ نَهَانَا عَنِ اتِّبَاعِ الْهَوَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ نِعْمَ الْوَكِيل وَنِعْمَ الْمَوْلَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَ صَلَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ حَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى، مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الْهُدَى وَ عَلَى اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدقِ وَ الْوَفَا
.اَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ. وقَالَ أَيْضاً إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يا ايها الناس ان دماء كم واموالكم واعراض كم حرام عليكم كحرمة يوم كم هذا.
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dalam pidatonya di hadapan 90 ribu orang, laki dan perempuan, Nabi mengatakan : wahai manusia, sesungguhnya jiwamu, hartamu dankehormatamu adalah suci (terhormat) sebagaimana sucinya (mulia) hari ini, di tempat ini.
Firman Allah menyatakan :
Bersatulah kalian dan jangan bermusuhan. Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena anugerah Allah, orang-orang yang bersaudara;
Dan ingatlah dahulu kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
انما المؤمنون اخوة فاصلحوا بين اخويكم. واتقواالله لعلكم ترحمون.
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Maka hendaklah mereka saling berdamai. Takutlah kepada Allah, semoga kalian disayang Allah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah satu komunitas orang laki-laki merendahkan komunitas yang lain, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik dari mereka yang merendahkan. Dan jangan pula komunitas perempuan merendahkan komunitas perempuan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan sebutan yang mengandung ejekan.Barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Allah Akbar x 3 wa Lillahilhamd
Usai di Arafat, para jamaah menuju Mina melewati Muzdalifah. Di Mina mereka melempar Jumrah di Jumrah Aqabah. Lalu menyembelih hewan untuk kemudian dagingnya dibagikan kepada fakir miskin.
Ritual ini ingin menunjukkan cita-cita Islam yang lain. Setelah menjalin ikatan persaudaraan, Islam memerintahkan kepada orang-orang yang mampu secara finansial untuk membagi anugerah ekonomi itu kepada saudara-saudaranya yang miskin, yang papa.
Suatu hari seorang ulama Yahudi terkemuka Abdullah bin Salam bersama para santrinya menemui Nabi. Saat ia melihat wajah Nabi ia mengatakan dalam hatinya : “ini wajah orang jujur, orang yang tidak pernah berkata-kata bohong”. Ia melihat wajah yang memancarkan cahaya, penuh senyum, wajah seorang yang rendah hati dan bersahabat. Hatinya telah jatuh cinta pada pandangan pertama.
Dalam pertemuan itu ia bertanya tentang jalan menuju sorga, menurut Islam. Beliau menjawab :
أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشوا السَّلامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصَلُّوا باللَّيْل وَالنَّاسُ نِيامٌ، تَدخُلُوا الجَنَّةَ بِسَلامٍ. رواهُ الترمذيُّ وقالَ: حديثٌ حسنٌ صحيحٌ.
“Wahai seluruh manusia. Sebarkan kedamaian, berikan makanan, bersilaturrahimlah, shalatlah ketika orang-orang tidur, engkau akan masuk surga dengan damai”.
Ini adalah kata-kata Nabi yang pertama ia dengar. Dan spontan ia menyatakan keimanan dan keislamannya. Ia membaca dua kalimat Syahadat di hadapan Nabi.
Imam an-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menjelaskan bahwa ucapan salam tidak sekadar kata-kata, namun mengandung makna lain : menebarkan perdamaian, kasih sayang dan persaudaraan kemanusiaan.
Hadits senada disampaikan oleh Ibnu Umar :
عَنْ عَبْدِالله بْنِ عَمْرو رَضِيَ اللهُ عَنْهمَا أنَّ رَجُلاً سَألَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم: أيُّ الإسْلامِ خَيْرٌ؟ قال: «تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأ السَّلامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ». متفق عليه.

“Seseorang bertanya kepada Nabi : Bagaimanakah Islam yang

terbaik

?. Beliau mengatakan :”engkau memberikan makan dan menyampaikan ucapan damai kepada orang kau kenal dan yang tak kau kenal”. (Hadits Sahih).

Shuhaib, adalah salah seorang sahabat Nabi yang suka memberi makan. Ketika ia ditanya mengapa, ia menjawab :
فقال صهيب : إن رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : ” خياركم مَن أطعم الطعام ، وَرَدّ السلام ” . فذلك الذي يَحْمِلني على أن أُطْعِم الطَّعَام .

“Nabi Saw, mengatakan : “orang yang

terbaik

di antara kalian adalah yang suka memberi makan dan menjawab salam. Inilah yang menarik hatiku untuk melakukannya”.

بسم الله الرحمن الرحيم
انا اعطيناك الكوثر. فصل لربك وانحر. انشانءك هو الابتر

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Majjhima Patipada: Moderasi Beragama dalam Ajaran Budha

Oleh: Winarno  Indonesia merupakan Negara dengan berlatar suku, budaya, agama dan keyakinan yang beragam. Perbedaan tak bisa dielakan oleh kita,...

Populer

Artikel Lainnya