Istirahkan hatimu, dan carilah keindahan-keindahan dalam kata-kata bijak bestari. Hati seperti tubuh sering bosan dan lelah
Sudah berhari-hari, suasana jiwa dan pikiran bangsa ini tampak begitu lelah dan berat. Karena harus terus melayani celoteh kebencian mereka yang tak berpikir dan hanya mengumbar hasrat egoisme yang tak pernah terpuaskan.
Dalam suasana kejiwaan bangsa seperti itu, aku menemukan kembali kata-kata indah Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi. Ia memberi nasehat penting. Katanya :
روحوا القلوب واطلبوا طَرَائِف الحكمة .
إِنَّ القُلُوبَ تَمَلّْ كَمَا تَمَلُّ الأَبْدَان
“Istirahkan hatimu, dan carilah keindahan-keindahan dalam kata-kata bijak bestari. Hati seperti tubuh sering bosan dan lelah”.
(Baca juga Artikel terkait: Berbicara Bijak Ala Nabi )
Thabarani, seorang ahli hadits terkenal, menginfomasikan kepada kita pesan Nabi saw :
“Hadiah paling indah adalah kata-kata bijak. Seyogyanya orang yang beriman mendengarkannya, menghembuskan ke dalam jiwanya, kemudian membagikannya kepada saudaranya”.
Jiwa dan pikiran bangsa ini harus disegarkan dan dipulihkan dari tekanan berat, “kegilaan” dan penderitaan akibat tragedi dan krisis moral kemanusiaan. Ini harus ditempuh agar bisa bangkit kembali untuk meneruskan kehidupan yang bermakna dan menjalankan amanat Tuhan menjaga semesta ini. Jika tidak, masa depan bangsa ini dan dunia kemanusiaan akan berantakan.
Salah satu kata-kata bijak yang sangat indah disenandungkan oleh seorang Darwish pengembara : Syams Tabrizi, guru spiritual Maulana Jalaluddin Rumi. Ia menyampaikannya ketika santrinya itu menanyakan tentang makna Sabar :
لا يعني الصّبر أن تتحمل المصاعب سلباً، بل يعني أن تكون بعيد النظر بحيث تثق بالنتيجة النهائية التي ستتمخض عن أي عملية. ماذا يعنى الصبر؟ أنه يعني أن تنظر إلى الشوكة وترى الوردة، أن تنظر إلى الليل وترى الفجر. أما نفاد الصبر فيعني أن تكون قصير النظر ولا تتمكن من رؤية النتيجة. إن عشاق الله لا ينفد صَّبرهم مطلقاً، لأنهم يعرفون أنه لكي يُصبح الهلال بدراً فهو يحتاج إلى وقت. لقد خلق الله المعاناة حتى تظهر السعادة من خلال نقيضها. فالأشياء تظهر من خلال أضدادها
“Sabar bukanlah bertahan pasif. Sabar adalah memandang jauh ke depan hingga kau yakin pada hasil akhir dari sebuah proses. Jadi apakah makna sabar? Ia adalah memandang duri dan menatap bunga mawar, memandang malam dan melihat fajar. Ketaksabaran adalah berpikir pendek, hingga tak mampu melihat hasil. Para kekasih Allah tidak pernah kehilangan sabar, karena mereka tahu bulan sabit membutuhkan waktu untuk menjadi bulan purnama. Tuhan menciptakan kesulitan sehingga akan tampak kebahagiaan. Sesuatu hanya dapat dikenali melalui kebalikannya.
(Baca juga artikel terkait: CINTA )