Radio Komunitas selain menyiarkan pesan-pesan pemberdayaan masyarakat, ternyata harus mampu menangkap persoalan dan mencarikan solusi atas persoalan tersebut, dan mampu membentuk jaringan dengan entitas sosial lainnya. Demikian topik yang diangkat dalam Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Jurnalisme Kemanusiaan Islam Berbasis Komunitas atau Pertemuan Jaringan Ke 4 Sabtu 23 Januari 2008 lalu di Hotel Bumi Asih Kota Cirebon.Tak kurang 60 peserta dari Enam Radio Komunitas hadir dalam Pertemuan Jaringan tersebut yaitu Baina FM Kuningan, Serra FM Indramayu, Bonbar FM Kota Cirebon, AJ FM Arjawinangun, Caraka FM Majalengka, dan Banyu FM Mertapada Cirebon. “ Saya berharap pertemuan seperti ini terus berlanjut, tidak hanya seperti yang terjadwal dalam program saja,” gagas Midun salah seorang penggiat Rakom AJ FM.” Kita bisa bertukar soal program, teknis dan solusi atas persoalan yang muncul di Rakom maupun di masyarakat sekitarnya.”
Pertemuan Jaringan yang difasilitatori oleh Budhi Hermanto dari Combine Resourche Indonesia (CRI) Jogyakarta, sebuah lembaga yang fokus terhadap perkembangan radio komunitas di Indonesia, mencoba membantu Rakom untuk mengetahui cara menemukan problem-problem yang muncul, setelah sebelumnya melakukan survey dan analisis sosial.
Istimewanya, Pertemuan Jaringan kali ini semangati oleh Imam Prakoso yang juga direktur CRI yang mengatakan bahwa dengan melalui Rakom sebenarnya kita sudah menjadi bagian dari gerakan komunitas Internasional untuk mengembangkan jurnalisme warga, jurnalisme yang berpihak kepada warga.[]
