KITA MANDEG
Kita masih terus mengulang-ulang, mereplikasi,
mereproduksi isu-isu
dan kisah-kisah berabad lampau
di sana di Arabia
Dan kita merasa bangga
Kita sering takut dan menolak perubahan, inovasi,
kreativitas
pembaruan
Meski ia tak bisa dilawan dengan cara apapun
Tapi kita tak merasa
Tubuh kita ada di zaman ini
Tapi pikiran kita masih zaman dulu
Di sana
Kita selalu ingin kembali ke masa lampau yang konon indah
Padahal kita tak pernah hidup di sana
Tapi kita tak merasa
Kita telah tertinggal berjuta langkah
Bangsa “liyan” tlah melesat ke langit
Kita masih saja di sini
Mereka jadi produsen
Kita jadi konsumen
Dan tak punya apa-apa
Tapi kita tak merasa
Kita amat gemar melemparkan
tanggung jawab atas penderitaan kita
kepada “liyan”
Padahal derita itu kita sendiri
yang bikin.
Tapi kita tak merasa
Kita terus dibayangi ketakutan demi ketakutan
Bagai ada hantu di depan rumah sendiri
Maka kita cepat marah,
tiap hari, tiap jam, tiap menit
Meski marah itu menyakiti diri sendiri
Tapi kita tak merasa.
HM, 2018