Minggu, 22 Desember 2024

Sosialisasi Pilkada Serentak 2024: Serukan Pemilih Cerdas dan Tolak Politik Uang

Baca Juga

Oleh: Zaenal Abidin

Cirebon, Fahmina Institute- Dalam rangka memperkuat demokrasi dan keberagaman, KPU Kabupaten Cirebon gandeng Fahmina Institute mengadakan acara sosialisasi dan pendidikan pemilih pada hari Selasa (19/11/2024).

Marzuki Rais, narasumber dalam acara ini menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya kesadaran politik dan pemilihan yang cerdas. Ia menekankan urgensi menolak politik uang dan mengajak peserta untuk menjadi agen perubahan demi masa depan demokrasi yang bersih.

“Sosialisasi ini adalah bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif. Pilkada bukan sekadar memilih pemimpin, tetapi menentukan arah lima tahun ke depan,” ujar Anggota KPU Kabupaten Cirebon Periode 2014-2019 itu di hadapan peserta yang terdiri dari perwakilan komunitas dan masyarakat Cirebon.

Marzuki juga memanfaatkan teknologi interaktif dengan meminta peserta mengakses platform daring untuk menjawab sejumlah pertanyaan seputar Pilkada. Jawaban peserta menunjukkan berbagai perspektif tentang pemilu, mulai dari peran demokrasi hingga tantangan seperti politik uang dan partisipasi masyarakat.

Ia menekankan pentingnya menjadi pemilih yang cerdas dan menolak segala bentuk suap politik.

“Ketika kita menerima amplop atau uang dari calon, itu sama saja kita ikut berkontribusi pada praktik korupsi. Sebagai pemilih, kita harus memulai dari diri sendiri untuk tidak menerima suap. Kesadaran kolektif ini adalah langkah awal memberantas korupsi,” tegasnya.

Marzuki juga menjelaskan proses demokrasi yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, dan tanpa intimidasi. Ia mengingatkan bahwa kerahasiaan suara harus dijaga, bahkan bagi mereka yang tidak bisa hadir di TPS, seperti orang sakit yang akan didatangi TPS berjalan.

Terkait debat calon, ia menggarisbawahi bahwa debat adalah salah satu metode kampanye yang bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat. Namun, ia mengakui bahwa tidak semua calon memanfaatkan debat sebagai sarana maksimal.

“Debat memberikan peluang kepada masyarakat untuk memahami visi, misi, dan program calon. Tapi, jika tidak dimanfaatkan, masyarakat tetap harus menggali informasi secara mandiri,” katanya.

Marzuki juga menyoroti pentingnya menanamkan kesadaran bahwa partisipasi dalam pemilu adalah bagian dari kontribusi membangun bangsa.

“Proses ini mahal, dan tanggung jawab kita sebagai warga negara adalah memastikan bahwa biaya besar ini menghasilkan pemimpin yang tepat,” ujarnya.

Dengan tingkat partisipasi pemilih yang bervariasi di Kabupaten Cirebon, Marzuki mendorong peserta untuk menjadi agen perubahan. “Mengajak keluarga, tetangga, dan teman untuk datang ke TPS adalah langkah kecil yang dapat membawa perubahan besar,” tambahnya.

Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar politik uang, relevansi debat calon, hingga cara meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilih.

Marzuki Rais menegaskan bahwa perubahan dimulai dari tindakan kecil dan konsisten, seperti menolak politik uang dan memilih berdasarkan rekam jejak calon.

Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 diharapkan menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan memilih pemimpin yang terbaik bagi daerah mereka.

Kegiatan ini dihadiri oleh 60 tokoh pemuda penggerak demokrasi dan keberagaman dampingan Fahmina Institute atau Lingkar Fahmina.[]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Majjhima Patipada: Moderasi Beragama dalam Ajaran Budha

Oleh: Winarno  Indonesia merupakan Negara dengan berlatar suku, budaya, agama dan keyakinan yang beragam. Perbedaan tak bisa dielakan oleh kita,...

Populer

Artikel Lainnya