Fahmina.or.id, Plumbon. Nampak sumringah di wajah para perserta usai mengikuti workshop Sekolah Cinta Perdamaian (Setaman), Kamis (14/5). Alifiatul Arifiati mengaku bersyukur workshop Setaman perdana ini dapat dilaksanakan dengan sukses. “Senang sekali kegiatan perdana Setaman dapat dilakukan dengan sukses, semoga kedepan lebih baik lagi semangat terus untuk menebar cinta damai,” ungkap Kepala Setaman.
Koidah, Ketua kegiatan Setaman wilayah Kabupaten Cirebon, pihaknya merasa prihatin dengan maraknya pemahaman radikal yang masuk ke sekolah-sekolah. Bahakan wilayah kabupaten sudah terindikasi menjadi basis kegiatan faham radikal yang tidak menghargai nilai-nilai kebangsaan. “Beberapa sekolah sudah di masuki faham radikal, sangat perlu tindakan nyata untuk mencegah pemahaman ini menyebar luas di kalangan pelajar, dan mengampanyekan pesan damai terhadap pelajar sekolah,” tutur Koidah
Peserta kali ini sengaja di pilih dari perwakilan Rohis (Kerohanian Islam) yang tersebar di beberapa sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon bagian Barat. Rohis menjadi salah satu basis organisasi keagamaan di sekolah khususnya sekolah umum sperti SMA atau SMK, kegiatan ini diharapkan mampu menyuarkan pemahaman keislaman yang menghargai kebhinekaan, memilki rasa kebangsaan serta nasionalime yang tinggi. “Rohis memilki peranan penting sebagai organisasi di sekolah, Rohis sebagai wadah untuk pengembangan keagamaan yang didapatkan di kelas, dan mampu menjadi penggerak perdamian dengan wawasan kebhinekaan dan kebangsaan,” sambung Koidah yang merupakan Pembina Rohis SMAN 1 Plumbon.
Workshop di isi dengan pembekalan nilai-nilai kebangsaan, kebhinekaan, sejarah bangsa Indonesia, teknik penulisan berita, hingga penggunaan internet positif. Workshop yang memilki tema Damai Dalam Beda ini, dilaksanakan selama tiga pertemuan, terhitung sejak tangal 3. 10 dan 14 Mei 2015.
Para peserta di antarnya dari SMA Negeri 1 Plumbon, SMK Muhammadiyah Kedawung, SMK Salafiyah, SMK Ulul Albab, SMK Negeri Jamblang, SMA Negeri 1 Dukuh Puntang, SMK 2 PGRI Plumbon, SMK Pesantren Ciwaringin, SMK 1 PGRI Palimanan, SMA Negeri 1 Jamblang, SMA Negeri Gegesik, SMA Negeri 1 Sumber.
Salah satu peserta mengaku terkesan mendapatkan pengetahuan baru dalam proses kegiatan Setaman selama tiga hari. “Yang didapatkan di Setaman banyak sekali, pengetahuan tentang kebhinekaan, identitas, belajar menulis pesan-pesan perdamaian baik di media cetak maupun internet. Lalu diskusinya asyik dan aktif bisa bertukar pikiran,” kesan Siti Hajar
Harapannya supaya banyak anak indonesia mencintai keberagaman negaranya, mencintai perbedaan yang ada di sekitarnya, dan lebih menghargai keberagaman yang akan menciptakan suatu keindahan”. Sambung Siti.
Workshop Setaman rencananya akan di lakukan di daerah lain se-wilayah tiga Cirebon meliputi Cirebon, Kuningan, Majalengka, dan Indramayu. Agenda terdekat workshop Setaman akan di gelar di wilayah Majalengka. “Dalam waktu dekat ini kita akan persiapkan untuk kegiatan di Majalengka,” tukas Alif.
