Kemarin, di Jakarta, di hadapan teman-teman diskusi : memikirkan kita hari ini, aku bilang dalam gelisah, begini :
Kita masih terus mengulang-ulang, mereplikasi dan mereproduksi isu-isu dan kisah-kisah berabad lampau
Tapi kita tak merasa
Kita sering takut pada perubahan
Pada inovasi, pada kreativitas
Padahal ia tak bisa dilawan dan tak bisa dijegal
Tapi kita tak merasa
Tubuh kita ada di zaman ini
Tapi pikiran kita tak pernah mau melangkah barang setapakpun,
malahan ingin kembali ke masa lampau yang tak pernah kita alami dan hanya mendengar-dengar saja
Tapi kita tak merasa
Kita telah tertinggal berjuta langkah
Dari bangsa-bangsa yang kita rendahkan dan cacimaki
Kita malahan tak punya apa-apa
Kita jadi konsumen mereka
Tapi kita tak merasa
Kita amat gemar melemparkan tanggung jawab atas penderitaan kita
kepada orang lain
Padahal penderitaan itu kita sendiri yang menciptakannya.
Tapi kita tak merasa
Kita terus dibayangi oleh ketakutan demi ketakutan oleh diri sendiri
Maka kita cepat marah, tiap hari, tiap saat
Dan marah itu menyakiti diri
Tapi kita tak merasa
(Orang-orang, nanti akan bertanya : Kita itu siapa?).