Peserta aksi dari Migrant Care menyeka air mata saat berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Jumat (23/4/2010). Mereka memprotes penembakan tiga tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Madura hingga tewas oleh Polisi Diraja Malaysia.
JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan merancang pendidikan bela negara bagi calon tenaga kerja Indonesia (TKI). Dengan begitu, seluruh TKI memiki kesadaran bela negara meski sedang mencari rezeki di negeri orang.
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Budi Susilo Supandji menjelaskan saat ini Kemhan masih mendiskusikan materi bela negara itu dengan instansi pemerintah terkait. Salah satunya melalui lokakarya bela negara 2010 yang diselenggarakan di Kemhan. “Lokakarya ini untuk menyamakan persepsi,” ujar Budi, Selasa (1/6/2010).
Selain bagi para TKI, pendidikan bela negara melalui jalur nonformal lainnya melalui pramuka. Kemhan akan menggandeng kwartir tingkat nasional dan daerah untuk menyelenggarakan pendidikan bela negara di Pramuka.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, bela negara adalah kewajiban hakiki sekaligus kehormatan bagi seorang warga negara Indonesia. “Kita tinggal di Indonesia, lahir di Indonesia, dibesarkan dan nanti meninggal di Indonesia,” kata Purnomo.
Selain itu, bela negara harus menjadi kesadaran setia warga negara.Oleh sebab itu, harus ada sosialisasi terus menerus untuk menumbuhkan kesadaran bela negara.
Lokakarya ini melibatkan Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, Kementerian Pendidikan Nasional, KementerianHukum dan HAM, serta Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. (Hans Henricus/Kontan)
Sumber: Kompas.Com