Memperingati 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan, GPIB (Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat) mengadakan kunjungan ke Yayasan Fahmina, Senin (02/12).
Kunjungan ini membawa sejumlah 40 peserta, yanag bertujuan untuk mengambil pelajaran atas kinerja yang Fahmina lakukan selama ini. khususnya dalam hal toleransi antar umat beragama, dan kesetaraan gender yang menitikberatkan pada sikap anti kekerasan, terutama pada perempuan
“Tujuan dari kunjungan ini pertama yaitu merupakan ajang silaturrahim, pembelajaran, sharing antara Fahmina dan GPIB mengenai upaya mewujudkan relasi yang adil dengan masyarakat yang berbeda keyakinan,” tutur Kh. Husein Muhammad, salah satu Pendiri Yayasan Fahmina.
Pendeta Silviana (43th), seorang fasilitator dari GPIB merasa prihatin dengan maraknya tindak kekerasan dan pelecehan seksual, dimana perempuan banyak menjadi korban. Ia juga merasa senang bisa mengambil manfaat atas kunjungan tersebut, karena mendapat banyak pelajaran
“Setelah mengetahui bahwa Fahmina sudah dikatakan sukses dalam hal kesetaraan dan anti Kekerasan, kami dan teman-teman akan berusaha untuk mempraktekannya dalam Gereja dan kehidupan asehari-hari. Setelah ini pun kami akan sharing pada teman-teman di Jakarta mengenai hal ini” Ungkap Silviana. (Diaz)