Massa datang dengan 35 truk tersebut menuntut agar pemerintah kota Cirebon menghentikan proses berdirinya CTV. Mereka khawatir jika nanti CTV diguunakan sebagai media kristenisasi dan pemurtadan di Kota Cirebon
Menurut koordinator aksi KH Muslim, penutupan itu harus dilakukan karena mereka menganggap pendirian stasiun televisi tersebut meresahkan dan mengusik ketenteraman umat Islam karena tidak sesuai dengan kultur dan budaya masyarakat.
“Kami menuntut kepada pemerintah kota Cirebon agar segera menutup mencabut dan membongkar semua kegiatan yang dilakukan PT CTV,” ujar KH Muslim di sela-sela aksi, Kamis (3/7/2008). Pihaknya bahkan mengancam stasiun jika televisi di Kecamatan Argasunya, Cirebon itu tetap didirikan maka mereka akan membongkar sendiri bangunan itu. “Dalam waktu 7 x 24 jam jika tidak ditutup, kami akan membongkar sendiri bangunan yang ditempati PT CTV,” tegasnya. Aksi ini berakhir hingga pkl. 10.30. Sementara itu aparat kepolisian, Polresta Cirebon berjaga-jaga disekitar lokasi bangunan Cahaya TV
Aksi massa yang memaksa penutupan CTV ini juga terjadi April lalu, dengan mendatangi Pemerintah Kota Cirebon dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Pada aksi sebelumnya massa yang terdiri dari Forum Umat Islam (FUI) dan sejumlah warga Argasunya meminta pemerintah dan legislatif Kota Cirebon segera mencabut izin tehnis penyiaran yang dikawatirkan akan membuat program-program misionaris dan mempengaruhi umat Islam di Cirebon. Bayangkan, betapa rapuhnya kerukunan umat bergama di negeri ini, kadang mudah tersulut hanya karena rasa khawatir belaka.[AB]