Cerita Perubahan Alumni Setaman adalah seri tulisan refleksi teman-teman muda alumni perogram Sekolah Cinta Perdamaian (SETAMAN) yang digagas oleh Fahmina Institute di beberapa desa yang ada di Wilayah III Cirebon.
Oleh: Aziz Abdullah Azkia
Nama saya Aziz Abdullah Azkia, saya santri di desa Jatimerta setelah saya mengikuti kegiatan yang diadadakan oleh Fahmina Inbstitute pada tahun 2018 yaitu Setaman, saya jadi tahu bahwa Ilmu itu sangat luas dan manusia harus haus akan Ilmu pengetahuan, saya menjadi tahu banyak ilmu terutama tentang, sosial, multimedia dan tentang membangun perdamaian.
Selain kita bisa menilai dan mengetahui diri sendiri kita juga bias menilai seseorang tapi dalam menilai seseorang kita tidak cukup dengan waktu yang sepintas. Kita juga mengetahui bahwa zaman itu berubah sehingga kita harus mengikuti perkembangan zaman, dalam menggunakan medsos kita juga harus lebih bijaksana dalam menggunakan medsos.
Dalam bermasyarakat kita juga harus menghormati sesama manusia terutama sesama warga bangsa Indonesia walaupun beragam, dalam membangun perdamaian dalam tatanan dimasyarakat. Dalam pergaulan sehari hari kita bisa bermasyarakat dengan semua orang tanpa harus merendahkan orang lain. Saya juga bisa berinteraksi dengan teman teman yang berbeda agama, suku dan bahasa yang kami temui dalam acara Setaman.
Bahkan salah satu fasilitator beragama Kristen Katholik kita jadi kenal lebih dekat dengan orang yang beragama berbeda. Saya jadi lebih bisa menghormati orang yang berbeda dengan kita, karena dalam kehiduapan sehari hari saya dipesantren saya biasa berinteraksi dengan teman teman yang seagama dan pandangan agama nya pun sama dengan saya mungkin berbeda suku dan bahasa.