Sabtu, 7 Desember 2024

Cerita Perubahan Alumni Setaman: Ikhya Ulumuddin, Kesempatan Menyampaiakan Gagasan Melalui Video

Baca Juga

Cerita Perubahan Alumni Setaman adalah seri tulisan refleksi teman-teman muda alumni perogram Sekolah Cinta Perdamaian (SETAMAN) yang digagas oleh Fahmina Institute di beberapa desa yang ada di Wilayah III Cirebon.

Oleh: Ikhya Ulumuddin

Pemuda Desa Dukuh Kec. Kapetakan

Kesan menjadi salah satu dari beberapa peserta yang ikut dalam pelatihan Video Kreatif
yang dilaksanakan oleh Fahmina Institute adalah salah satu hal yang akan paling saya syukuri di sepanjang tahun lalu. Saya diberikan kesempatan untuk memperlebar spektrum pengetahuan saya mengenai dunia Editing Video dengan cara belajar langsung dari para ahlinya. Kami para peserta dari beberapa Desa yang ada di Kab. Cirebon dan Kab.Kuningan sangatlah beruntung karena memulai pelatihan ini dengan bekal mulai dari nol.

Tercengang dan marah, mungkin itulah dua kata yang paling tepat menggambarkan perasaan saya selama belajar dengan para peserta. Tercengang karena melihat begitu berat dan tidak pastinya hidup menjadi seorang Editing Video, dan marah karena kondisi ini dibiarkan begitu saja oleh pemerintah. Dengan sifat dasar dari produk Video ini seakan dikejar-kejar oleh bom waktu untuk dapat menjual hasil kreatifitasnya, dengan kondisi perlengkapan yang kurang memadai, sebelum itu mereka harus berjuang susah payah agar karyanya bisa dinikmati dengan belajar teknologi yang tidak sederhana untuk memastikan karya mereka berjalan baik.

Selepas mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran berharga dari pelatihan ini,
akhirnya kira-kira 2 bulan setelahnya kami melakukan mediasi bersama teman-teman satu desa untuk mentranformasikan ilmu yang telah kami peroleh selama pelatihan tersebut.

Darisana kami benar-benar belajar banyak perspektif dari berbagai orang-orang dari berbagai  latar belakang, baik dari para pembicara, mentor, maupun peserta lain. Berbagai ide pun saling berbentur mencari bentuk terbaik. Antara solusi jangka pendek dan panjang, antara idealita dan realita, serta antara kondisi aktual di desanya masing-masing. Poin paling terakhirlah yang menarik perhatian dan fokus saya lebih banyak, tentang bagaimana hasil deklarasi yang dikristalisasikan dari diskusi-diskusi kami di pelatihan ini dapat pula menyesuaikan dengan kondisi desanya masing-masing.

Selain inspirasi dan pengetahuan berharga yang kita peroleh selama pelatihan, ada hal lain
yang membuat saya sangat bersemangat di pelatihan ini. Saya diberikan kesempatan besar untuk melakukan presentasi terkait ide saya dalam melakukan pengambilan dan pengeditan video.

Ya, saya mempresentasikan ide saya terkait pentingnya memperbanyak populasi pelaku Design Video grafis di sepanjang Desa. Bahkan, bila berkesempatan, saya berharap ide ini bisa disinergikan dengan lokasi-lokasi pelatihan yang dibina oleh Fahmina Institute agar manfaat yang diperoleh dari sinergi ini bisa semakin berdampak luas. Terimakasih kepada Fahmina Institute yang sudah memberikan saya kesempatan untuk belajar banyak tentang Pelatihan Video Kreatif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Sekolah Agama dan Kepercayaan: Memahami Teologi Kekeristenan

Oleh: Zaenal Abidin Fahmina Institute Persekutuan bersma Gereja-gereja di Indonesia Setempat (PGIS) Cirebonsukses menggelar diskusi lintas iman dalam rangka Sekolah...

Populer

Artikel Lainnya