Lakpesdam NU, Losari. Sejatinya NU adalah organisasi sosial keagamaan, yang mengurusi persoalan-persoalan masyarakat, dan tidak melulu persoalan politik saja. Ketika masa rezim Suharto yang menghendaki penciutan partai-partai politik. Dimana partai politik hanya PPP dan PDI ditambah Golkar, waktu itu NU dianggap sebagai pendukung PPP.
Ketika itu dengan sendirinya dan tidak bisa dihindari, NU berkecimpung dengan persoalan-persoalan politik praktis. Persoalannya mulai muncul ketika pada th. 1971-an madrasah-madrasah NU dihancurkan oleh ‘orang’ dan tentara. Akhirnya, pada th. 1984 ada, ketika rezim menghendaki penunggalan ideologi negara, yaitu Pancasila yang terkenal dengan ungkapan Azas Tunggal Pancasila, terjadilah tarik-menarik di tubuh organisasi NU. Selanjutnya dengan didahului oleh Musyawarah Nasional (MUNAS) Alim Ulama di Situbondo pada th. 1983, dan muktamar NU th. 1984 juga di Situbondo. Kedua pertemuan penting itu menyepakati agar NU kembali ke semangat awalnya, ke garis awal perjuangan NU, yaitu Masyarakat. Bukan mempersoalkan apakah orang jadi anggota DPR atau tidak, itu bukan urusan NU, NU awalnya tidak ngurusi soal politik. Jadi pekerjaan utama dan perjuangan utama NU adalah perjuangan dan pergerakan sosial, bukan politik.
Demikianlah diungkapkan KH. Syarif Utsman Yahya, ulama sepuh dan tokoh NU Cirebon, dalam kesempatan Safari Khittah NU yang diselengarakan PC Lakpesdam Cirebon dengan MWC NU Losari pada 17 Januari 2008. Acara yang bertempat di gedung serbaguna MWC ini dihadiri oleh 400 lebih peserta yang terdiri dari pengurus-pengurus ranting yang ada, kata Muiz Sahal, ketua tanfidz MUI NU Losari.
Sedangkan narasumber kedua, KH. Husein Muhammad, selain bicara khittah NU, beliau juga lebih banyak menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta seputar isu ‘miring’ mengenai beliau. KH. Husein dengan lantang dan panjang lebar menjelaskan prsangka-prasangka tersebut, ia menjelaskan pandangan-pandangannya selama ini lebih mendasarkan pada Kitab Kuning. Beliau menantang peserta, silahkan kalau ada yang bingung dengan pandangan saya, dating ke Arjawinangun, dan akan saya tunjukkan kitabnya.
Waspadai Politik Progmatis Tokoh NU
Terkait dengan Safari Khittah NU yang diselenggarakan PC Lakpesdam Cirebon ini, Ali Mursyid menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan di Losari untuk mengembalikan NU ke khittahnya semula, baik dalam hal paham keagamaan maupun gerakan sosial kemasyarakatan. Dalam Safari Khittah kali ini ada dua hal yang penting yaitu, pertama, mengenalkan orientasi sosial NU yang sebenarnya yang bukan hanya soal dukung-mendukung calon bupati, tetapi mengenalkan sikap dasar dan norma-norma kemasyarakatan NU. Kedua, memagari paham keagamaan NU dari gerakan wahabisasi yang mengancam
Jadi tolong, kegiatan anak muda NU di PCLakpesdam ini jangan dibawa-bawa untuk mengambil keuntungan politik praktis” Tegas Ali, ketua PC Lakpesdam NU Cirebon.[]