Menurut Erlinus Thahar, Program Officer (PO) acara, Majalengka dan Gebang merupakan dua wilayah yang dipilih sebagai daerah percontohan pelaksanaan program Polmas. ”Dalam Rembug Warga ini, kami ingin kulonuwun pada warga di Majalengka dan Babakan Gebang, untuk bersama-bersama mendukung program Polmas. Dari sini pula, kami mengajak masyarakat untuk menentukan pusat pelayanan informasi yang akan kami dirikan,” ungkap Erlinus yang akrab disapa Yunus.
Dalam Rembug Warga tersebut, lanjut dia, juga akan diseleksi 15 orang yang akan diikutsertakan dalam pelatihan yang akan dilaksanakan Fahmina. ”Ini merupakan salah satu upaya Fahmina membangun masyarakat untuk lebih kritis. Kita bergerak di wilayah sosial, kita tidak memberikan pancing, kail, atau ikan, tapi kita memberikan pengetahuan bagaimana cara memancing yang baik,” papar Yunus.
Selain mendiskusikan di mana lokasi yang strategis untuk pusat pelayanan tersebut. Fahmina juga tak luput mensosialisasikan tentang Polmas dan FKPM. Ini terdorong dari banyaknya warga yang belum mengerti tentang Polmas dan FKPM.
Dibandingkan beberapa daerah lainnya, FKPM di wilayah Cirebon dan sekitranya memang belum bisa dikatakan efektif dalam menjalankan kerja-kerjanya. Seperti halnya pengakuan warga di Majalengka dan Babakan Gebang, kendati begitu, mereka tetap antusias untuk mengetahui apa itu Polmas lebih jauh.
Menurut Syamsul Bahri, salah satu warga Gembongan, secara umum desa yang ada di Babakan Gebang sudah membentuk FKPM dari tahun 2006. ”Namun SDM di masing-masing FKPM masih sangat minim. Jadi sebagai masukan, untuk 15 orang yang akan dipilih mengikuti pelatihan, sebaiknya diundang. Karena mereka memerlukan motivasi,” kata Syamsul di depan seluruh warga yang hadir.
Selain pernyataan Syamsul, keluhan serta pernyataan senada juga dilontarkan sejumlah warga lainnya. Keterbukaan warga tersebut merupakan fakta dan angin segar bagi partisipasi masyarakat yang penting artinya bagi FKPM dan kerja-kerja Polmas.[]