Ketua panitia KH Ubaidillah menjelaskan, lomba MQK bagi para santri ini lebih difokuskan ke bidang fikih dengan menekankan keahlian, kefasihan, kebenaran membaca, serta pemahaman makna teks kitab kuning. “Kitab rujukannya ada tiga. Yaitu Safinatun Najah, Fathul Qarib Al Mujib, dan Fath Al Mu’in,” sebut pengasuh Pontren Manbaul Huda Sidaraja-Ciawigebang di sela kesibukannya.
Di tempat yang sama, Kepala Kandepag Kuningan, H. Dzaenal Arifin MPd menyatakan, MQK sengaja dirintisnya dalam rangka membentuk kader ulama di Kuningan. “Kita ingin ke depan di setiap kecamatan ada pakar ilmu fikih. Apalagi krisis generasi sudah mulai kita rasakan. Untuk itu diperlukan kaderisasinya sejak sekarang,” kata Arifin.(tat)
Sumber: Radar Cirebon, 28 April 2008