Sabtu, 27 Juli 2024

Bersama Sinta Rakyat Bersuara

Baca Juga

Ibu Shinta Nuriyah wahid

Masyarakat meminta kepada pemerintah agar harga bahan pokok yang akhir-akhir ini dirasa sangat mahal dan menyulitkan mereka bisa segera menurun. Itu pertama. Yang kedua, masyarakat menuntut pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang layak mengingat profesi seperti pebecak, nelayan dan petani kurang mendapat posisi yang layak. 

 

Ketiga, Masyarakat meminta direalisasikannya pendidikan dan kesehatan gratis oleh pemerintah, walaupun pemerintah mempunyai beberapa program seperti BOS dan pembebasan uang SPP akan tetapi kerap terjadi pungutan-pungutan lain dari pihak sekolah. Begitu juga dengan kesehatan, adanya Asuransi Kesehatan untuk Keluarga Miskin (ASKESKIN) ternyata tidak menjamin perolehan kesehatan yang layak bagi masyarakat miskin. Keempat, masyarakat berharap terciptanya keamanan dan ketentraman terkait isu kekerasan terhadap jemaat Ahmadiyah.

Empat tuntutan rakyat di atas merupakan hasil pembicaraan Ibu Sinta Nuriyah Wahid dengan tiga elemen masyarakat, yang terdiri dari Komunitas Pebecak Jatibarang, Komunitas Nelayan Cangkol dan Komunitas Petani Pabedilan terkait dengan berbagai persoalan yang terjadi dalam masyarakat sekarang ini.

Senin, 28 April 2008. Kurang lebih lima ratus orang berbondong-bondong menghadiri acara dengan tema “Ngaji Bareng: Saatnya Rakyat Bicara”. Acara ini diadakan oleh Fatayat NU dan Akar Djati (Aliansi Keragaman Cirebon) dan menghadirkan Ibu Sinta Nuriyah Wahid (Yayasan Puan Amal Hayati Jakarta) serta Ibu Hj Maria Ulfah Ansori M.Hum (DPR-RI). Acara ini diadakan di tiga tempat berbeda, yang pertama di Jatibarang bertemu dengan komunitas pebecak, Cangkol dengan komunitas nelayan, serta di Pabedilan bersama para petani.

Acara tersebut bertujuan untuk mengajak elemen masyarakat untuk mengeksplorasi persoalan-persoalan yang dihadapi masing-masing elemen terkait.

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Sinta Nuriyah Wahid mengajak seluruh elemen masyarakat agar arif, tabah, sabar dan bijakasana dalam menghadapi segala musibah yang terjadi. Karena semua musibah seperti bencana alam, longsor, banjir, angin puting beliung, lumpur Lapindo, serta masalah-masalah kemiskinan seperti gizi buruk dan sebagainya merupakan ujian dari Allah SWT. Oleh karenanya, perlu kesadaran bersama, bahwa semua persoalan yang terjadi dalam masyarakat merupakan masalah bersama yang harus diatasi secara bersama pula. Tingkatkan kesabaran dan kearifan dalam menghadapi tiap masalah dalam menjalani kehidupan ini. Selain itu Ibu Sinta Nuriyah Wahid mengajak masyarakat untuk selalu bertaubat dan memohon perlindungan terhadap Allah SWT. “Semoga dengan berbagai musibah itu Allah memberikan jalan keluarnya sehingga negara kita menjadi negara yang baldatun tayyibatun warobbun gafur (negara yang damai, tentram,lagi sejahtera dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT).”

Di akhir acara, panitia juga membagikan sembako kepada masyarakat yang tidak mampu sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan dalam kehidupan yang semakin sulit ini. (VB)

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Pernyataan Sikap Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) Atas Kejahatan Kemanusiaan Israel di Palestina

Bismillahirrahmaanirrahiim Menyikapi tindakan-tindakan genosida dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Zionis Isreal terhadap warga Palestina, yang terus bertubi-tubi dan tiada henti,...

Populer

Artikel Lainnya