Mashalih Ar-Ra’iyyah Ed. 1 (2003)
Ketika reformasi bergulir dan demokrasi menjadi pilihan, orang-orang pesantren mempunyai interpretasi beragam mengenai reformasi dan demokrasi. Ini tercermin dari tersebarnya orang-orang pesantren di beberapa partai politik. Walaupun mayoritas kaum santri (nahdhiyin) berbaris di belakang partai bentukan Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama (PBNU), yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tetapi tidak sedikit kyai yang justru jadi simpatisan, pengurus dan bahkan ketua atau pendiri partai lainnya.
Melihat aksi politik para kyai, terutama sejak bergulirnya reformasi, pertanyaannya adalah apakah langkah para kyai yang beragam itu dilandasi agenda politik tertentu? Apakah agenda mereka terkait dengan demokrasi? Lalu, apakah demokrasi dalam tataran konseptual sudah dapat diterima oleh kalangan pesantren?
Untuk lebih lengkapnya, silakan click di sini untuk membuka pdf-nya.