Sabtu, 27 Juli 2024

Demokrasi Kaum Santri (Bersampan Tradisi, Mendayung Demokrasi)

Baca Juga

Mashalih Ar-Ra’iyyah Ed. 1 (2003)

Ketika reformasi bergulir dan demokrasi menjadi pilihan, orang-orang pesantren mempunyai interpretasi beragam mengenai reformasi dan demokrasi.  Ini tercermin dari tersebarnya orang-orang pesantren di beberapa partai politik.  Walaupun mayoritas kaum santri (nahdhiyin) berbaris di belakang partai bentukan Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama (PBNU), yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tetapi tidak sedikit kyai yang justru jadi simpatisan, pengurus dan bahkan ketua atau pendiri partai lainnya.

Melihat aksi politik para kyai, terutama sejak bergulirnya reformasi, pertanyaannya adalah apakah langkah para kyai yang beragam itu dilandasi agenda politik tertentu?  Apakah agenda mereka terkait dengan demokrasi? Lalu, apakah demokrasi dalam tataran konseptual sudah dapat diterima oleh kalangan pesantren?

Untuk lebih lengkapnya, silakan click di sini untuk membuka pdf-nya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Pernyataan Sikap Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) Atas Kejahatan Kemanusiaan Israel di Palestina

Bismillahirrahmaanirrahiim Menyikapi tindakan-tindakan genosida dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Zionis Isreal terhadap warga Palestina, yang terus bertubi-tubi dan tiada henti,...

Populer

Artikel Lainnya