Senin, 23 Desember 2024

Fahmina Institute Terus Berkerja untuk Peradaban

Baca Juga

Oleh: Dr. (HC) KH. Husein Muhammad (Pendir Fahmina, Ketua Umum Yayasan Fahmina)

Fahmina adalah sebuah lembaga sosial yang lahir di Cirebon, pada tanggal 10 Nopember 2000, oleh empat serangkai santri. Yaitu Afandi Mukhtar (alm), Faqihuddin Abd. Kodir, Marzuki Wahid dan saya, Husein Muhammad. Pendirian Fahmina disepakati di rumah saya,di Jl. Kebon Baru. Arjawinangun. Cirebon.

Kata Fahmina diambil dari dua kata Arab : Fahm dan Na yang bermakna Pemahaman Kita. Atau dengan kata lain Perspektif kita.

Fahmina lahir didesak oleh kesadaran teologis bahwa warga negara harus digerakkan untuk memaknai kembali eksistensinya sebagai manusia yang merdeka dan bermartabat di dalam sebuah negara bangsa yang plural baik dari sisi sosial, budaya, ekonomi, gender maupun Agama/keyakinan.

Sistem politik lama yang sentralistik, seragam dan represif yang berlangsung sekitar 30 tahun, tidak menyediakan ruang atas keragaman serta sikap kritis warga negara. Ini telah menciptakan kehidupan yang stagnan, rapuh dan rentan gesekan sosial.

Situasi ini juga telah menghasilkan kebodohan dan kemiskinan sosial yang masif, rasa saling curiga yang mudah menyulut konflik berbasis sentimen keagamaan, etnis, gender, sosial ekonomi.

Dalam stuktur sosial seperti ini kaum minoritas agama, gender, anak-anak menjadi pihak yang sangat rentan kehilangan eksistensinya sebagai manusia merdeka dan terhormat. Mereka didiskriminasi, disubordinasi dan dimarginalkan dalam kehidupan bersamanya.

Di hadapan realitas sosial di atas Fahmina berpendapat bahwa sebuah perubahan harus dilakukan. Dan perubahan ini harus digerakkan dari dalam dan melalui tradisi masyarakatnya sendiri.

Fahmina berkeyakinan bahwa transformasi sosial akan menemukan signifikansi dan efektivitasnya yang kuat jika dijalankan melalui atau bersama tradisi dan budaya yang dikenali masyarakatnya. Sebaliknya, perubahan sosial akan gagal manakala tercerabut dari akar tradisi dan historisitasnya.

Jargon

Dari realitas di atas Fahmina membuat dan menetapkan sebuah jargon; “Transformasi Sosial Bersama Tradisi untuk Keadilan dan Kemanusiaan”.

Langkah Fahmina untuk mewujudkan gagasan itu adalah mengembangkan wacana keagamaan dan sosial melalui pembacaan kritis dan kontekstual atas warisan intelektual Islam yang menjadi basis pengetahuan keagamaan Pesantren dan masyarakat muslim Indonesia.

Lembaga nirlaba Fahmina Institute yang berbasis di Cirebon, Jawa Barat, menjadi salah satu pemenang penghargaan internasional bergengsi Opus Prize 2013, di Georgetown University, karena keuletannya membangun pusat pemberdayaan, penelitian dan pelatihan masyarakat dengan pendekatan Islami.

Fahmina juga dianggap berhasil mengerakkan berbagai program inovatif untuk membangun komunitas di sekitar mereka dan mengajak warga memahami isu-isu pluralisme, kesetaraan gender, demokrasi, HAM dan berbagai isu-isu sosial lainnya.

Selamat Ultah ke 22 Fahmina. Sukses selalu dan diberkati.

Produk Fahmina

Dalam 22 tahun, Yayasan Fahmina telah melahirkan Lembaga-lembaga :

  1. Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), perguruan tinggi Islam transformatif distingtif. Ini lahir tahun 2008.
  2. PELITA (Pemuda Lintas Iman). Lahir tahun 2011.
  3. SD Holistik Auliya Fahmina, 2018
  4. BLK (Balai Latihan Kerja) Multi Media. Fahmina. Lahir tahun 2018.
  5. Pesantren Luhur Manhajiy Fahmina, diresmikan tahun 2022.
  6. Media sosial “Mubadalah”, 2020.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Majjhima Patipada: Moderasi Beragama dalam Ajaran Budha

Oleh: Winarno  Indonesia merupakan Negara dengan berlatar suku, budaya, agama dan keyakinan yang beragam. Perbedaan tak bisa dielakan oleh kita,...

Populer

Artikel Lainnya