Demikian dia meyakinkan sejumlah temannya, bahwa kesempatan itu selalu ada. Seperti keyakinannya yang tak pernah redup untuk lepas dari jerat perdagangan orang (trafiking). Dia, sebut saja Sri (15), asal Indramayu. Detik-detik jelang pembuktian keyakinannya, tak henti-hentinya dia membujuk sejumlah teman senasib agar keluar bersama-sama dari tempat prostitusi itu. Namun entah rantai apa yang begitu kuat menahan meraka, hingga bujukan Sri sia-sia. Ya, mereka lebih memilih bertahan dalam sekapan. Hingga dengan berat hati, Sri (nama samaran) memilih kebebasan itu sendirian.
Untuk lebih lengkapnya, silakan click di sini untuk membuka pdf-nya.
Sumber: Blakasuta Ed 18 (April 2009)