Sabtu, 27 Juli 2024

Merawat Ke-Islaman ala Indonesia Demi Keutuhan NKRI

Baca Juga

Fahmina, Cirebon. Suasana teduh mengiringi seminar nasional yang bertajuk “Membumikan Islam Nusantara” di Gedung Pertemuan Pusdiklatpri Kota Cirebon, Senin (27/4). Acara ini di inisiasi oleh Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (PC. ISNU) Kabupaten Cirebon. dalam kesempatan itu menghadirkan narasuber  Dr. Muhsin Labib, KH Marzuki Wahid dan KH. Wawan Arwani Syaerozi.

Seminar ini nampak dihadiri oleh ISNU kab Cirebon, Mahasiswa UNU Cirebon, Mahasiswa ISIF, IAIN Syeikh Nurjati Cirebon, PC.IPNU-IPPNU Cirebon, PC. Ansor Cirebon, Banser Kab. Cirebon, PMII, Fahmina Institute, Pelita Perdamaian, juga masyarakat umum di kota Cirebon.

Dalam mengawali diskusi ini, Dr. Muhsin Labib menjelaskan ihwal pentingnya Islam Nusantara bahakan Islam Nusantara menjadi sebuah keniscayaan.

“Islam nusantara adalah sebuah keniscayaan, hal itu usaha untuk membedakan yang universal (Islam) dengan atribut yang non subtansial yakni budaya nusantara”. Beliau menganalogikan Islam Indonesia (Islam dan Indonesia) seperti ajaran dan amal, yakni sesuatu yang tak dapat dipisahkan keduanya saling terkait satu sama lain.

Dalam kesempatan itu, Ia menyesalakan kalangan tertentu yang ingin merusak tatanan ke-Islaman Indonesia yang begitu toleran, semisal menjelekkan keyakinan madzhab yang lain, orang yang berbeda faham dari keompoknya di kafirkan bahkan dengan praktik kekerasan  yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. “Mestinya perkuat masing-masing keyakinan, dan tidak menyerang dengan menjelekkan keyakinan orang yang lain”, tegas Dosen Paramadiana jakarta itu.

Senada dengan itu, KH Marzuki wahid mengungkapkan konsep ajaran dan budaya selalu beiringan, bahkan budaya selalu berubah maka akan terus mengalami perkembangan.  Sehingga selalu ada usaha kontekstualisasi ajaran, “Islam Indonesia adalah Islam yang mengakui Pancasila sebagai idiologi negara dan UUD 45 sebagai dasar konstitusi negara. Tidak memaksakan Islam itu harus Arab”, jelas Marzuki Wahid yang juga Pengurus Fahmina Institut.

Menurut KH Wawan Arwani Syaerozi,  Islam Nusantara (Indonesia), memiliki tiga corak, pertama corak dakwah yang menghargai kebudayaan lokal, kedua corak Islam yang bermasyarakat, yakni Islam yang berkembang berbasis oraganisasi kemasyarakatan sehingga tidak goyah oleh perpolitikan nasional bahakn sebagai penyeimbang stabilitas negara. Yang ketiga adalah corak pendidikan, Islam Indonesia memiliki sistem pendidikan yang khas misalnya Pesantren yang tersebar di Indonesia.

Pentingnya merawat Islam Indonesia demi keutuhan NKRI, karena Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia memiliki peranan yang sangat vital, untuk menjaga kutuhan negri ini. sehingga ancaman yang dapat merongrong keutuhannya harus segera di berantas. Corak ke-Islaman yang bergam  di Indonesia harus terus dijaga. Tidak mudah terprovokasi oleh kalangan tertentu yang ingin menghancurkan kekayaan Islam Indonesia.

“ Indonesia bagaikan mozaik, tanpa keragaman didalamnya akan musnah. Karena Indonesia di bangun oleh para pahlawan yang memiliki latar belakang yang beragam dari agama, etnis, suku yang berbeda-beda. Maka ketika ada yang mempersoalkan Indonesia dia adalah orang yang tidak mengerti sejarah bangsa” tukas Muhsin Labib.

Acara berakhir sekitar pukul 13.30 WIB, dan ditutup dengan iringan doa yang di sampaikan oleh Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Ali Murtadlo.

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Pernyataan Sikap Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) Atas Kejahatan Kemanusiaan Israel di Palestina

Bismillahirrahmaanirrahiim Menyikapi tindakan-tindakan genosida dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Zionis Isreal terhadap warga Palestina, yang terus bertubi-tubi dan tiada henti,...

Populer

Artikel Lainnya