Selasa, 15 Oktober 2024

Rakom Sebagai Media untuk Mendorong Proses Demokratisasi

Baca Juga

 

Pada hari Minggu (26/07) lalu, para penggiat radio komunitas yang tergabung dalam Jaringan Radio Komunitas (JARiK) Cirebon berkesempatan mengikuti pelatihan jurnalistik radio bersama Asia Calling Radio KBR 68 H, Jakarta. Pelatihan yang difasilitasi oleh Fahmina Institute dan JARiK itu diikuti oleh 40 orang dari 16 radio komunitas yang berada di wilayah Kab. Majalengka, Cirebon, Indramayu, dan Kuningan. Pelatihan menghadirkan 2 (dua) orang Nara Sumber, Besty Siregar dan Brigitta Kutrimaning Hardi.

Walaupun berlangsung santai, namun pelatihan tetap menarik. Para peserta cukup antusias mengikutinya sebab tidak hanya teori yang diberikan, namun mereka langsung dibimbing praktik bagaimana membacakan berita. Peserta juga dilatih gerakan senam untuk meningkatkan power dan stamina sebelum siaran.

“Sebaiknya 10 menit sebelum siaran atau rekaman kita rutin lakukan gerakan senam khusus agar kita betul-betul siap dan fit baik mental maupun fisik” Ujar Besty. Selain soal pentingya senam, banyak tips-tips lain seputar teknik-teknik broadcase kepenyiaran yang disampaikan oleh Besty kepada peserta pelatihan.

Kehadiran Besty Siregar sendiri memberikan nuansa lain. Bagi sebagian peserta Besty tidak asing lagi. Suara dari perempuan yang memegang posisi sebagai Asisten Program Asia Calling di radio KBR 68 H ini, telah cukup akrab khususnya di telinga para penggiat dan pendengar radio komunitas AJ, Caraka, Best, dan Bhuana FM. Sebab Besty adalah pengisi suara dalam produk-produk feature Asia Calling yang selama ini diputar di radio-radio tersebut.

Dalam pemaparannya, Besty berpesan agar para peserta pelatihan memperhatikan 3 (tiga) hal sebagai modal menjadi penyiar atau pembaca berita yang berkarakter serta profesional. Pertama Aksentasi, hal ini terkait dengan pelafalan dan artikulasi. Hal kedua yang tidak boleh dikesampingkan adalah ekspresi. Menurut Besty ekspresi menyangkut intonasi. Hal ini penting agar berita pada saat dibacakan terdengar lebih hidup tidak kaku atau monoton. Hal berikutnya yang tidak kalah urgent kata Besty adalah kecepatan atau speed dalam pembacaan.

“ Ketiga hal itu penting sekali, tidak usah takut semuanya itu bisa dilatih sehingga pembacaan berita atau feature terkesan natural atau alami”, terang Besty. Besty mengungkapkan apresiasinya yang luar biasa atas tingginya antusiasme yang ditunjukkan oleh radio-radio komunitas JARiK dalam mengikuti pelatihan kali ini. Hal ini menunjukkan bahwa rakom-rakom Cirebon dan wilayah sekitarnya memiliki keinginan kuat mengembangkan diri.

“Posisi penting dari radio komunitas yang tidak boleh dilupakan adalah perannya dalam merangkul komunitas di sekitarnya sebagai upaya untuk mendorong demokratisasi informasi lokal di tingkat bawah atau akar rumput”, Pungkas Besty.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Kampung Sawah: Potret Keberagaman Terbalut Hangat dengan Nilai Persaudaraan

Oleh: Devi Farida Kampung sawah adalah daerah yang didiami oleh masyarakat yang heterogen. Berbanding terbalik dengan kampung pada umumnya, yang...

Populer

Artikel Lainnya