Sabtu, 27 Juli 2024

Teknologi Wajanbolic: Akses Internet Murah Bagi Warga

Baca Juga

Akses warga terhadap informasi tidak boleh dibatasi, sebaliknya harus dibuka lebar-lebar. Warga harus didorong agar bisa memperoleh informasi secara mudah dan murah. Itulah salah satu tujuan penerapan akses wireless internet dengan teknologi wajanbolic. Untuk perakitan satu unit wajanbolic, hanya dibutuhkan biaya 500 ribu rupiah. Sedangkan untuk akses internet 24 jam,  hanya dibutuhkan 100 ribu rupiah dalam setiap bulannya.

Penerapan akses internet dengan wajanbolik tersebut, menjadi pembahasan menarik dalam acara “Pelatihan Perakitan dan Pengaplikasian Wajanbolic (PPW)”. Pelatihan tersebut diselenggarakan atas kerjasama Combine Resource Institution (CRI) Yogyakarta dengan Rakom Caraka FM. Pelatihan PPW ini berlangsung selama Dua hari, pada Sabtu dan Minggu  (1&2/11/08).

{mosimage}Menurut fasilitator PPW, Mart Widarto, hingga saat ini wajanbolic merupakan teknologi akses internet yang tergolong murah dan bisa terjangkau warga. Dimana dengan teknologi tersebut, beberapa warga bisa patungan untuk mebayar akses internet bersama-sama.

“Jika memasang akses internet sendiri, akan terhitung lebih mahal. Karena selain pertimbangan murah, diharapkan melalui internet warga akan menggali informasi yang bermanfaat baik bagi individu, maupun komunitasnya,” papar Mart di depan seluruh peserta PPW yang digelar di depan studio radio komunitas (Rakom) Caraka FM, Cibolerang-Jatiwangi, Majalengka, pada Sabtu (1/11).

Acara yang bertujuan untuk mempopulerkan jaringan internet wireless dengan teknologi wajanbolic ini, diikuti sebanyak 21 peserta yang berasal dari  Empat Rakom se-wilayah III Cirebon. Yakni Caraka FM, Best FM, AJ FM, dan PALEM FM. Selain itu, acara PPW juga diikuti oleh perwakilan siswa dari  SMA di sekitar Jatiwangi.

Memiliki Potensi untuk Dikembangkan Warga

{mosimage}Pelatihan yang meliputi pengenalan wajanbolic, teori perakitan, praktek perakitan dan pemasangan di lapangan tersebut, terlihat mampu membangkitkan antusiasme peserta dalam setiap sesinya. Hal itu dikarenakan teknologi wajanbolic yang merupakan teknologi baru, selain itu  juga mempunyai potensi untuk dikembangkan peserta pelatihan di komunitasnya masing-masing.

Bahkan praktek uji coba wajanbolic juga mengundang rasa ingin tahu warga sekitar. Banyak warga mempertanyakan kegunaan dari wajan tersebut. Ketika dijelaskan sebagai perangkat akses internet, terlihat ekspresi warga yang seolah-olah ragu dan penuh tanda tanya.  Keraguan tidak hanya muncul dari warga, peserta juga awalnya terlihat ragu tentang apakah wajanbolic tersebut betul-betul bisa berfungsi atau tidak. Namun keraguan itu hilang, setelah 1 (satu) unit wajanbolic bisa digunakan tanpa hambatan di rumah salah seorang warga Ciborelang.

Selain memberikan materi tentang perakitan dan pengaplikasian wajanbolic, CRI juga memberikan bantuan berupa peralatan dan pemasangan Akses Poin (AP). AP ini nantinya dikelola oleh Caraka FM, selain itu juga dimanfaatkan oleh warga sekitar Rakom Caraka FM untuk bisa mengakses internet dengan Wajanbolic.

Menurut Ketua Badan Penyelenggara Penyiaran Komunitas Caraka FM, Kamsinah, hingga saat ini ada 3 orang warga desa Ciborelang yang sudah memanfaatkan akses Wajanbolic. “Setelah terbukti bisa digunakan, diharapkan banyak warga lain akan mengikuti, sehingga jika ditanggung banyak warga maka beban biaya akses internet bisa lebih murah lagi” tutur Kamsinah.

Setelah acara PPW ini, lanjut Kamsinah, peserta pelatihan diharapkan mau menerapkan teknologi Wajanbolic ini. Baik di Rakom-rakom maupun di sekolah-sekolah.[]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Pernyataan Sikap Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) Atas Kejahatan Kemanusiaan Israel di Palestina

Bismillahirrahmaanirrahiim Menyikapi tindakan-tindakan genosida dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Zionis Isreal terhadap warga Palestina, yang terus bertubi-tubi dan tiada henti,...

Populer

Artikel Lainnya