Senin, 18 November 2024

Toleransi Bukan Berarti Kita Masuk Ke Agamanya

Baca Juga

Oleh: Ida Ad`hiah

Hj. Nilna Rusyda Widaningsih, S.Pd namanya, yang dikenal dengan panggilan Nilna. Nilna aktif di Fatayat NU kabupaten Kuningan sebagai ketua Fordaf (Forum Da’iyah Fatayat) NU, selain di fatayat NU beliau juga aktif di beberapa organisasi dan komunitas seperti Himpunan Majlis Ta’lim (HMT), sebagai pengurus di PB (Perempuan Bangsa), pengurus koprasi yasmin PCF (Pimpinan Cabang Fatayat), dan pengurus salah satu partai politik.

“saya ikut moderasi beragama ini perwakilan dari Fatayat dan sebelumnya sudah biasa dengan yang nanyanya moderasi beragama” papar Nilna.

Nilna merupakan aktivis yang aktif mengikuti berbagai macam kegiatan, ini dilihat dari berbagai komunitas yang diikuti dan aktifitas keseharian yang beliau ceritakan. Nilna mengaku bersyukur bisa mengikuti kelas moderasi beragama yang di selenggarakan oleh KOPRI (Korps PMII Putri) dan Fahmina karena Nilna merasa pengalaman masuk ke dalam komunitas lintas agama ini merupakan hal yang baru.

Nilna mempunyai latar belakang pendidikan pesantren, selama di pesantren, selain menimba ilmu keagamaan Nilna juga diajarkan tentang keberagaman.

“Saya juga di pesantren belajar moderasi keberagaman, tapi di pesantren cuma dapat teori aja” jelas Nilna.

Nilna merasa pertemuan dengan peserta kelas moderasi beragama adalah keberagaman yang nyata, bukan sekedar teori, bisa bertemu dengan teman-teman baru dalam kelas moderasi bergama adalah hal yang luar biasa.

Sebelum mengikuti kelas moderasi beragama dan bertemu dengan teman-teman di kelas moderasi beragama ini, Nilna sejak lama mempunyai ketakutan dengan misionaris, dimana dahulu pernah merebak isu kristenisasi. Namun setelah bertemu langsung dengan teman-teman yang berbeda agama Nilna merasa tidak ada misi tersebut di teman-teman yang berbeda agama ini, selain itu juga Nilna punya keyakinan sendiri “untukmu agamamu, dan untukku agamaku”.

Sekarang, Nilna memandang semua agama adalah baik, semua agama mengajarkan kebaikan karena di Islampun mengajarkan kebaikan yang harus bersikap baik dan berbuat baik kepada semua orang tanpa melihat agama mereka “Islampun mengajarkan kebaikan kepada seluruh umat manusia, Allohpun memberikan kasih sayang untuk seluruh makhluk, bukan hanya pada orang muslim tapi ke non muslimpun Alloh juga” jelasnya.

Kini Nilna merasa nyaman dengan teman baru yang berbeda latar belakang agama dengannya, bahkan Nilna bisa nyaman untuk mengajak jalan, “mba Yuli anak saya minta dibeliin baju renang, anter saya nyari di mall yuk” ajaknya kepada teman barunya yang akhirnya mereka menyepakatinya untuk jalan bersama.

Dalam kelas moderasi ini Nilna berharap agar alumni dari kelas moderasi ini bisa terus bersilaturahmi, mengadakan pertemuan rutin di tempat-tempat lain yang bisa lebih mengenal keberagaman seperti temapt-temapt ibadah, juga ia berharap bisa mengikuti acara-acara seperti kelas moderasi untuk menambah keyakinan dan memupuk toleransinya agar berani dan percaya diri dalam menyebarluaskannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Sekolah Agama dan Kepercayaan Bahas Jejak Sejarah dan Ajaran Hindu di Indonesia

Oleh: Zaenal Abidin Cirebon, Fahmina Institute — Sekolah Agama dan Kepercayaan (SAK) Bagi Orang Muda bahas jejak sejarah dan ajaran...

Populer

Artikel Lainnya