Selasa, 15 Oktober 2024

Tradisi Pembacaan Kitab Hasyiyah Dardir di Pesantren Buntet Cirebon

Baca Juga

Fahmina.or.id, Cirebon. Ribuan santri putra dan putri Pondok Pesantren Buntet Cirebon memadati pelataran Masjid Jami` Buntet. Mereka dengan khidmat memperhatikan dan berusaha memaknai kitab di tangan mereka,  saat KH Tb. Ahmad Rifki membacakan kitab Hasyiyah Dardir Ala Qishah Al-Mi’raj, karya Abi al-Barakat Ahmad al-Dardir. Jumat malam. (15/5).

Pembacaan Kitab Dardir menjadi tradisi tersendiri di Pondok Buntet setiap tahunnya, dalam rangka memperingati Isra dan Mi`raj Nabi Muhammad SAW.  Pengajian kitab ini diwajibkan kepada seluruh santri yang ada di kompleks Pondok Pesantren Buntet, terlihat pula  masyarakat sekitar  dan alumni ikut mengaji bersama.

Menurut penuturan Sesepuh Buntet Pesantren, KH. Hasan Kriyani pembacaan kitab ini dahulu di baca satu malam, seiring berkembangnya zaman kini pengajian dilakukan selama empat malam, dan di khatamkan pada malam tanggal 27 Rajab. “Sepuluh tahun yang lalu peringatan Isra Mi`raj, kitabnya dibaca dalam satu malam dan harus selesai, sekarang sudah menjadi  empat  malam.”  Pengajian ini dilaksanakan tidak sekedar memperingati Mi`rajnya nabi saja, lebih dari itu agar para santri dapat mengerti dan memahami isi kitab itu secara benar. “Hal ini dimaksudkan agar kalian betul-betul menguasai kitab ini dengan membacanya secara benar dan mengerti sehingga ketika di rumaha bisa menguraikan isinya,” sambung Kiai Hasan

Dalam kesempatan itu Kiai Hasan memberikan pesan kepada seluruh santri untuk dapat belajar dengan tekun, tidak menyia-nyiakan waktu ketika ada di pondok. “Jadilah kamu orang yang alim kalau tidak jadi orang yang mau belajar atau mutaalim, kalau tidak orang yang seneng dengan ilmu pengetahuan. Jangan samapai tidak jadi ketiga-tiganya, pinter tidak, mau belajar tidak, mencintai ilmu pengetahuan tidak bisanya mengecam orang lain sangat rugi,” ujar Sesepuh Buntet.

“Rasul bersabda jangan membawa beban yang berat, karena pengunungan itu terjal, bekali  niat yang ikhlas.” Sambung Kiai Hasan.

Pengajian Kitab Dardir  belangsung selama empat malam, yakni malam Rabu, Kamis, Jum`at dan berakhir malam Sabtu. Ditutup dengan doa bersama.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Kampung Sawah: Potret Keberagaman Terbalut Hangat dengan Nilai Persaudaraan

Oleh: Devi Farida Kampung sawah adalah daerah yang didiami oleh masyarakat yang heterogen. Berbanding terbalik dengan kampung pada umumnya, yang...

Populer

Artikel Lainnya