Kamis, 5 Desember 2024

Wujud Persahabatan Antar Bangsa dan Manusia

Baca Juga

Pertemuan ini merupakan wujud persahabatan antar bangsa dan antar manusia. Persahabatan ini merupakan anjuran Tuhan. Al-Qur’an menyatakan : “Wahai manusia, Aku ciptakan kalian terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan Aku jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal. Sesungguhnya manusia yang paling mulia di hadapan Tuhan adalah mereka yang paling banyak memberikan manfaat bagi kemanusiaan”. 

 (Pidato Sambutan Buya Husein Menyambut Tamu dari Marquette University USA)

Assalamu’alaikum wr.wb.
Salam Sejahtera untuk kita semua

Atas Nama Pendiri, Pengurus dan seluruh komunitas Fahmina, saya menyampaikan Selamat Datang kepada Mr. Don Neureuther dan kawan-kawan dari Marquette University, George Town University, Colorado, Boston dan Florida, Amerika Serikat, di Kota Cirebon, Indonesia. Semoga anda semua dalam keadaan sehat, senang dan diberkati Tuhan.

Betapa kami bersyukur kepada Tuhan YME, atas kehadiran Bapak, ibu dan saudara-saudara di tempat kami yang sangat bersahaja ini. Kami merasa bahwa kunjungan dan kehadiran bapak dan ibu di sini merupakan kehormatan yang besar bagi kami. Maka tidak ada yang dapat kami sampaikan kecuali ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Pertemuan ini merupakan wujud persahabatan antar bangsa dan antar manusia. Persahabatan ini merupakan anjuran Tuhan. Al-Qur’an menyatakan : “Wahai manusia, Aku ciptakan kalian terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan Aku jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal. Sesungguhnya manusia yang paling mulia di hadapan Tuhan adalah mereka yang paling banyak memberikan manfaat bagi kemanusiaan”.

Bapak Don Neureuther dan kawan-kawan, serta hadirin yang terhormat

Cirebon adalah kota kecil di Indonesia. Pada masa lampau ia pernah menjadi salah satu pusat kebudayaan Islam di Nusantara. Syeikh Syarif Hidayatullah, pendiri kota ini, dalam salah satu pesan yang selalu diingat masyarakatnya menyampaikan wasiat “Aku TitipTajug lan Faqir Miskin”. (Aku titipkan tempat ibadah dan orang-orang yang tak beruntung). Ia meneruskan kata-kata Nabi Muhammad, kepada umatnya : “Bila kalian ingin menemuiku, maka temuilah aku di tengah-tengah mereka yang hatinya luka”.

Di atas wasiat-wasiat di atas, Kami hadir dan ingin bekerja secara sungguh-sungguh untuk mewujudkan cita-cita tersebut dengan membangun komunitas Cirebon yang egaliter, saling menghormati, berkeadilan, menghargai kemajemukan dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan universal, melalui sejumlah program, sebagaimana yang akan disampaikan sesudah ini.

Kami berharap cita-cita ini menjadi kepentingan bersama kita. Untuk ini, kami terbuka bagi setiap kehendak dan niat baik untuk bekerjasama, saling membantu untuk mengurangi penderitaan manusia sekaligus saling membagi kegembiraan bagi mereka.

Hadirin yang terhormat

Sebelum mengakhiri sambutan ini izinkan saya menyampaikan kata-kata bijak (the Wisdoms) :

إن تعِبْتَ في البِرِّ، فَإِنَّ الْبِرَّ يَبْقَى وَالتَّعَبَ يَزُوْلُ، وَإِنِ الْتَذَذْتَ بِالآثامِ، فَإنَّ الَّلذَةَ تَزُوْلُ وَالْآثَامُ تَبْقَى.

“Jika engkau merasa lelah akibat kerja-kerja baikmu seharian, maka kebaikan itu akan langgeng dan lelah itu akan hilang. Jika engkau merasakan kenikmatan dengan kerja-kerja berdosamu, maka kenikmatan itu akan hilang dan dosa-dosa itu tetap langgeng”.

مَا عَدَدُ الطَّرِيْقِ مِنَ الْخَلْقِ اِلَى الْحَقِّ ؟,فَقَالَ فِى رِوَايَةٍ أَكْثَرُ مِنْ أَلْفِ طَرِيْقٍ. وَقَالَ فِى رِوَايَةٍ أُخْرَى : الطَّرِيْقُ اِلَى الْحَقِّ بِعَدَدِ ذَرَّاتِ الْمَوْجُودَاتِ. وَلَكِنْ لَيْسَ هُنَاكَ طَرِيْقٌ أَقْرَبُ وَاَفْضَلُ وَأَسْرَعُ مِنَ اْلعَمَلِ عَلَى رَاحَةِ شَخْصٍ

“Ada berapakah jalan manusia menuju Tuhan?. Seorang sufi mengatakan :”Ada lebih dari seribu jalan”. Sufi lain, mengatakan: “Sebanyak partikel pada alam semesta. Tetapi tak ada jalan yang terpendek, terbaik dan tercepat, selain memberi rasa nyaman pada orang lain”. (Abu Sa’id Ibn Abi al-Khair).

“Ketika pikiranmu dipenuhi dengan cinta, kirimkanlah pikiran itu ke satu arah,lalu ke arah ke dua, ketiga, dan ke empat, kemudian ke atas dan ke bawah. Menyatulah dengan segala sesuatu tanpa kebencian, dendam, marah atau permusuhan”.(Budha Gautama).

Akhirnya, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, apabila penyambutan kami kurang berkenan di hati bapak,ibu dan saudara-saudara semua. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Cirebon, 22-07-2013
Husein Muhammad

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Megenal Kosep Keseimbangan Hidup dalam Ajaran Budha

Oleh: Zaenal Abidin Fahmina Institute menggelar sesi kedua kegiatan Sekolah Agama dan Kepercayaan Bagi Oraang Muda Angkatan 1 di Vihara...

Populer

Artikel Lainnya