Sabtu, 16 November 2024

Cerita Baik Ibu Titin Ketua Fatayat NU Kuningan

Baca Juga

Oleh: Ida Ad’hiah

Titin Suhartini ,S.Pd.MM merupakan aktifis perempuan Kuningan yang sekarang aktif di PC Fatayat NU Kabupaten Kuningan sebagai ketua. Perempuan kelahiran Kuningan pada tanggal 12 Mei ini selain aktif di Fatayat, ia juga pernah aktif diberbagai organisasi lain seperti DPD KNPI Kabupaten Kuningan, PW Fatayat NU Jawa Barat, sekertaris GOW Kabupaten Kuningan, Karang Taruna Kabupaten Kuningan, IPEMI (Ikatan pengusaha Muslimah Indonesia), PERWIRA (Perkumpulan wanita wirausaha), dan GMDM (Garda Mencegah dan Mengobati).

Ibu Titin adalah salah satu peserta aktif kegiatan yang diadakan oleh Fahmina Institute, salah satunya adalah acara buka bersama dengan mengundang teman-teman dan jaringan lintas agama di Kabupaten Kuningan. Beliau senang dengan adanya acara bukber bersama lintas agama, hal ini menginspirasi beliau untuk melakukan acara bagi-bagi takjil bersama perempuan JAI Manislor dan perempuan umat kristiani, mereka menyatakan kesenangan mereka atas kegiatan yang dilakukan bersama.

Sebelumnya Ibu Titin mempunyai pandangan lain terhadap orang yang berbeda agama dengannya, tetapi  perubahan baik menimpanya setelah beliau mengenal Fahmina dan Gusdurian serta mengikuti kegiatan yang Fahmina adakan.

“Sebelum kenal dengan Fahmina dan sebelum kenal dengan Gusdurian , aku gak pernah bersilaturahmi dengan teman lintas iman. Dulu sebelum kenal Gus Dur  dengan toleransinya kepada orang yang minoritas dan teraniaya  , dari sana baru aku faham subhanalloh Gus Dur begitu menyayangi dan melindungi mereka yg minoritas bahkan sambut baik seperti saudara sendiri,” jelasanya.

Beliaupun lebih berani dan bisa bersilaturahmi dengan orang yang berbeda agama, seprti yang beliau katakan ia pernah bersilaturahmi dengan pendeta Yayan dari GKP Cigugur, “bahkan lajnah Imainillah ahmadiyah mengunjungi Kami fatayat dengan memberikan buku2 tentang ahmadiyah” ungkapnya.

Melalui organisasi Fatayat NU Kuningan yang di pimpinnya, beliau berupaya untuk bisa merangkul mereka bersatu dalam kebaikan dan toleransi. Beliau merasa senang bisa mengenal agama lain dan saling berkomunikasi.

“Perasaanku , tidak bisa digambarkan dan diluapkan mudah-mudahan kami bisa terus membina jalinan silaturahmi dengan mereka, karena perbedaan itu indah”ucapnya. Beliau juga berkeinginan untuk menyelenggarakan kemah bersama dengan teman-teman lintas iman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Sekolah Agama dan Kepercayaan Bahas Jejak Sejarah dan Ajaran Hindu di Indonesia

Oleh: Zaenal Abidin Cirebon, Fahmina Institute — Sekolah Agama dan Kepercayaan (SAK) Bagi Orang Muda bahas jejak sejarah dan ajaran...

Populer

Artikel Lainnya