Selasa, 22 April 2025

Ketika Pesantren Bela Perempuan

Baca Juga

Mashalih Ar-Ra’iyyah Ed. 5 (2004)

Ada anggapan masyarakat yang menyatakan bahwa pesantren adalah lembaga yang hanya menyibukkan diri pada ngaji dan kajian ilmu-ilmu keagamaan. Persoalan-persoalan sosial sepertinya tidak dianggap tanggung jawab pesantren.  Pesantren Dar al-Tauhid Arjawinangun beserta pesantren-pesantren lain di Cirebon sejak tahun 2001 mencoba mondobrak anggapan yang tidak sepenuhnya benar ini, dengan membentuk Women Crisis Centre (WCC) Mawar Balqis.

Untuk lebih lengkapnya, silakan click di sini untuk membuka pdf-nya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Obor Blarak, Puasa Tutup Bedug, dan Mental Bangsa: Sebuah Cermin Penegakan Hukum di Indonesia

Oleh: Marzuki Rais Belakangan ini, peristiwa pelanggaran hukum, khususnya korupsi, terus memenuhi ruang kehidupan bangsa Indonesia. Hampir setiap hari aparat...

Populer

Artikel Lainnya