Sabtu, 27 Juli 2024

Ketika Pesantren Bela Perempuan

Baca Juga

Mashalih Ar-Ra’iyyah Ed. 5 (2004)

Ada anggapan masyarakat yang menyatakan bahwa pesantren adalah lembaga yang hanya menyibukkan diri pada ngaji dan kajian ilmu-ilmu keagamaan. Persoalan-persoalan sosial sepertinya tidak dianggap tanggung jawab pesantren.  Pesantren Dar al-Tauhid Arjawinangun beserta pesantren-pesantren lain di Cirebon sejak tahun 2001 mencoba mondobrak anggapan yang tidak sepenuhnya benar ini, dengan membentuk Women Crisis Centre (WCC) Mawar Balqis.

Untuk lebih lengkapnya, silakan click di sini untuk membuka pdf-nya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Pernyataan Sikap Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) Atas Kejahatan Kemanusiaan Israel di Palestina

Bismillahirrahmaanirrahiim Menyikapi tindakan-tindakan genosida dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Zionis Isreal terhadap warga Palestina, yang terus bertubi-tubi dan tiada henti,...

Populer

Artikel Lainnya