Selasa, 15 Oktober 2024

Dari Pendidikan Kader NU Cirebon; Membentengi Generasi NU dari Wahabisasi

Baca Juga

Sekarang ini banyak santri yang berasal dari keluarga nahdiyin lulus dari pesantren lalu melanjutkan ke kampus-kampus. Celakanya tidak sedikit dari mereka yang kemudian menganut paham yang sekarang sedang trend, yaitu kelompok yang mengaku dirinya paling Islam. Demikian diungkapkan oleh KH. Hasanuddin Kriyani, Rois Syuriah PCNU Kab. Cirebon dalam khutbah iftitahnya di acara Pendidikan Kader NU Kab. Cirebon.

 

Karena itu, menurutnya, pengkaderan adalah langkah tepat untuk membentengi generasi dari wahabisasi yang membuat agama menjadi kering. “Pengkaderan ini juga penting artinya untuk meningkatkan profesionalisme organisasi para pengurus NU”.

Pendidikan kader NU yang diikuti oleh 35 peserta dari beberapa MWC NU tersebut diselenggarakan oleh Lakpesdam NU Cirebon bekerjasama dengan pesantren khatulistiwa Kempek. Pengkaderan ini dilaksanakan tgl 28-29 Januari 2008 di rumah KH. Syarif Utsman Yahya. “Pengkaderan ini dilaksanakan III tahap. Sekarang ini tahap I, yang berorientasi pada dasar orientasi organisasi, yang berupa paradigma keagamaan NU (ahlu sunnah waljama’ah), dasar-dasar kemasyarakatan (mabadi khairu ummah) dan dasar-dasar keorganisasian (qanun asasi)”, kata Ali Mursyid, selaku ketua PC Lakpesdam Cirebon.

Sementara itu KH. Syarif Utsman Yahya, selaku narasumber pengakderan, menyampaikan bahwa sekarang ini banyak orang disebut kiai atau ulama, tetapi tidak sesuai dengan prilaku ulama yang sesungguhnya. Menurutnya, ulama adalah mereka yang memiliki karakter sebagai hamba tuhan yang taat (âbid), tidak tergoda hal-hal pragmatis dan materialis (zâhid), selalu mempertimbangkan akibat perbuatan nanti diakhiratnya (âlimun bi umuril akhirah) dan juga memiliki perhatian pada persoalan-persoalan masyarakat (muhimmun bi umuril muslimin). “Jika ada ulama rajin ibadah, dan tidak peduli dengan urusan masyarakat, ia bukanlah ulama” tegas Syarif Utsman.

Selain mendengarkan pemaparan narasumber, para peserta diajak berdiskusi oleh para fasilitator yang hadir, Marzuki Wahid (PCNU kab. Cirebon), Miftah dan Ali Hilmi (PP Lakpesdam). Di akhir acara peserta merumuskan Rencana Tindak Lanjut yang akan dilaksanakan di MWC masing-masing, yaitu di MWC Gegesik, MWC Losari, MWC Pabedilan, MWC Plumbon, MWC Plered, MWC Gempol, MWC Dukuh Puntang, MWC Plered dan utusan PCNU Kota Cirebon. Kebanyakan merencanakan pengkaderan NU di tingkat MWC.[]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Kampung Sawah: Potret Keberagaman Terbalut Hangat dengan Nilai Persaudaraan

Oleh: Devi Farida Kampung sawah adalah daerah yang didiami oleh masyarakat yang heterogen. Berbanding terbalik dengan kampung pada umumnya, yang...

Populer

Artikel Lainnya