Salah satu sifat, karakter yang melekat pada Nabi adalah “al-Shidq” (jujur). Beliau bicara apa yang sebenarnya kepada siapapun, termasuk kepada orang kafir
Pada hari Kamis (26/4), di gedung Gus Dur, Fahmina, Cirebon, melakukan aktifitas rutin Pengajian Kamisan, ngaji kali ini membahas kitab Fann al-Ta’amul al-Nabawiy Ma’ Ghair al-Muslimin sampai pada pasal Madh al-Mukhalifin (Memuji non Muslim).
Salah satu sifat, karakter yang melekat pada Nabi adalah “al-Shidq” (jujur). Beliau bicara apa yang sebenarnya kepada siapapun, termasuk kepada orang kafir. Salah satunya adalah memuji Labid bin Rabi’ah.
Baca artikel terkait: 7 Makna Nalar Moderat
Labid bin Rabi’ah, adalah penyair besar Arabia yang hidup sebelum dan sesudah kenabian Muhammad Saw. Dia dipandang sebagai penyair terbesar di antara para penyair besar Arab : Imri al-Qais, Hasan bin Tsabit, Zuhair bin Abi Sulma, Nabighah al-Dzibyani dan lain-lain.
Labid (atau Lubaid) adalah seorang musyrik, kafir pagan, sebelum akhirnya masuk Islam dan menjadi penyair muslim yang baik.
Baca: Goethe Belajar Islam
Saat masih musyrik ia menggubah puisi-puisi yang indah. Puisi-puisinya ini memeroleh inspirasi dari ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dipelajarinya secara tekun. Ada salah satu puisinya yang sangat terkenal yang dibacakan di hadapan Nabi Saw, dan beliau memujinya. Inilah puisi yang indah dan menggetarkan kalbu pendengarnya itu :
اَلاَ كُلُّ شَيْئٍ ماَ خَلا الله باَطِلُ # وَكلّ نــَعِيْمٍ لاَ مـَحَالـَةَ زَائِلُ
وكُلُّ أُناسٍ سَوْفَ تَدْخُلُ بَيْنَهُمْ # دَوِيـْهِيَّةٌ تـَصْفَرُّ مِنْها اْلأنامِلُ
وكُلّ امْرِئٍ يـَوْمًا سيَعْلَمُ غَيْبَهُ # إذا كُشِفَتْ عِنْد اْلاِلَهِ الْمحَاصل
“Ingatlah, segala sesuatu selain Allah pasti akan lenyap dan setiap kenikmatan pasti akan sirna”
“Suatu saat, setiap orang pasti akan dijemput oleh maut yang membuat jari-jari pucat pasi”.
“Setiap orang kelak pada saatnya akan melihat hasil kerjanya, saat lembar-lembar catatan dibacanya di depan Tuhan”.
Mendengar puisi ini Nabi saw memberikan apresiasi yang tinggi. Beliau mengatakan :
اَصْدَقُ كَلِمَةٍ قَالـَها شَاعِرٌ كـَلِمَةُ لُبـَيْدٍ : الا كلّ شيئ ما خلا الله باطل …..
“Puisi terbaik yang pernah digubah seorang penyair adalah puisi Labid : “Sesungguh, segala sesuatu selain Allah pasti akan hilang lenyap”.
Puisi ini mengingatkanku pada puisi, seorang sufi besar Syeikh Hasan Ridwan :
وكل ما سواه نجم آفل بل فى شهود العارفين باطل
Seluruhnya, selain Dia adalah bintang yang lenyap
Pada mata para bijakbestari ia adalah ketiadaan
Baca juga ulasan menari: Urip Mung Mampir Ngombe