Sabtu, 27 Juli 2024

Menengok Terapi Ikan Alami Pertama di Indonesia

Baca Juga

terapiikanPernah mencoba sensasi terapi ikan atau mungkin sekadar mendengar informasi tentang terapi ikan ini? Ya, kalau biasanya objek wisata ikan selalu berkaitan dengan memancing, membakar juga mengolah ikan, wisata ikan di Cigugur Kuningan menawarkan sesuatu yang lain dari biasanya. Wisata ikan di lokasi ini memiliki ikan yang digunakan untuk terapi. Saat pertama kali memasukkan kaki ke dalam air kolam yang dingin, hati pasti akan berdebar-debar apalagi bagi yang belum terbiasa disentuh oleh ikan dalam jumah ratusan. Setelah sekian menit ikan-ikan tersebut mulai menggigiti seluruh bagian telapak kaki dan betis. Rasanya tidak sakit, justru menggelikan, menggelitik dan hasil akhirnya membuat kulit terlihat semakin bersih. Ternyata, kolam terapi ikan alami yang ada di Cigugur ini merupakan Pusat Terapi Ikan Alami Pertama di Indonesia.

Mirip Terapi Akupuntur

Terapi ikan alami Cigugur merupakan sarana terapi medis alami yang telah diyakini masyarakat Kabupaten Kuningan, Cirebon, dan sekitarnya dapat membantu menyembuhkan sejumlah macam penyakit degeneratif seperti Stroke, Jantung, Kanker, Hipertensi, Diabetes, Rematik, Ginjal, dan lainnya. Sensasi Terapi Ikan Alami Cigugur secara medis hampir mirip dengan Terapi Tusuk Jarum/ Akupuntur atau Accupressure di mana sensasi yang dirasakan serasa ditusuk- tusuk jarum dan apabila mengenai titik- titik syaraf akupuntur, maka terapi ikan ini dapat membantu melancarkan peredaran darah, mengurangi stres, dan membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Wisata terapi ikan Cigugur terletak di Jalan Raya Cigugur Kabupeten Kuningan. Lokasi ini sangat berdekatan dengan Cagar Budaya Gedung Paseban Tri Panca Tunggal yang merupakan pusat kegiatan masyarakat adat Sunda Wiwitan Cigugur Kuningan. Kalau dari arah Cirebon ataupun Kota Kuningan, lokasi ini berada di sebelah kanan jalan.

Ikan-ikan terapi yang berada di lokasi wisata ini memiliki daya hisap dengan bentuk tubuh yang kecil-kecil akan tetapi banyak. Terapi seperti ini tidak berbahaya karena tidak menggunakan bahan kimia, ikan-ikan kecil ini akan melepaskan enzim dithranol (antharalin), yang akan merangsang pertumbuhan sel kulit baru.

Biasanya sehabis terapi ikan, selain kulit terasa lebih bersih, pengunjung juga akan merasa berkurang rasa gatal pada kulit, membuat kulit menjadi lebih lembut juga mencegah pertumbuhan kulit yang tidak sehat. Patukan ikan ini juga merangsang sel-sel syaraf dan meancarkan peredaran darah yang bisa menghilangkan stress, badan tampak rileks dan segar.

Kawasan terapi ikan Cigugur memiliki potensi yang sangat besar untuk dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah. Di dalam kawasan ini terdapat 3 kolam besar dengan kedalaman dua dan tiga meter. Air yang ada di kolam ini adalah mata air langsung bukan air hasil sedotan, oleh karena itu air di kolam ini senantiasa mengalir. Ikan-ikan yang ada di lokasi ini juga ikan alami dalam habitatnya bukan ikan hasil ternak atau tanam.

Di sekeliling kolam berjejer penjual makanan dan minuman serta makanan untuk ikan. Di sekitaran kolam dan juga di lendaian atas terdapat beberapa saung dengan jalan setapak yang dibuat dari semen yang menghubungkan kolam dengan pemendangan kolam dari atas bukit.

Cerita Rakyat Muasal Terapi Ikan

Mengenai sejarah objek wisata terapi ikan nilem ini sendiri, konon ditemukan secara tidak sengaja. Suatu sore, sekumpulan anak muda yang habis bermain volley sambil menghilangkan lelah, iseng merendam kakinya di kola mini. Tanpa diduga, tiba-tiba segerombolan ikan-ikan kecil mengerubungi kakinya dan menggigit-gigit kecil yang membuat, pemuda itu kaget dan sontak memekik. Tapi karena penasaran, bukannya kapok, para pemuda itu kembali mencemplungkan kakinya kembali. Dan setelah dirasa-rasa, kok rasanya enak juga, “Mirip terapi-terapi ikan di spa mahal di Jakarta,” ujar salah satu dari mereka.

Dari sinilah kemudian cerita tentang terapi ikan nilem ini menyebar dari mulut ke mulut yang pada akhirnya menarik pengunjung untuk ikut datang untuk merasakan sensasi gigitan ikan nilam. Pada hari libur, pengunjung Kolam Cigugur bisa mencapai 500 orang. Sebetulnya tidak ada promosi khusus, hanya cerita dari mulut ke mulut, demikian penuturan salah satu pengelola kolam ikan.

Mengenai keberadaan ikan-ikan nilem ini sendiri konon bukan dari hasil budidaya, tapi memang datang sendiri ke kolam itu yang kemudian berkembang biak hingga menjadi semakin banyak dan bertambah banyak seperti sekarang ini. Pada awalnya Kolam Cigugur bernama Kolam Ikan Keramat karena menampung ikan dewa atau ikan kancra bodas (ikan mas putih). Ikan ini dibilang keramat karena populasinya terbatas dan sulit dibudidayakan. Agar tidak punah, ikan pun dikeramatkan.

Menurut legenda ikan dewa tidak boleh dipindah atau dibawa sembarangan karena bisa berakibat buruk bagi yang mengambil. Konon, Kolam Cigugur terbentuk karena Sunan Gunung Jati menancapkan tongkatnya ke tanah di desa itu saat mencari air untuk wudlu. Sumber mata air itu masih ada di kolam terkecil dari tiga kolam yang ada.

Bagi mereka yang sudah merasakan terapi ikan atau juga Fish Pedicure ini, lebih menyenangkan ketimbang pedikur karena ikan-ikan ini mengangkat kulit-kulit mati tanpa rasa sakit. Sementara pedikur akan mengikis kulit dengan alat yang jika dilakukan terlalu keras bisa mengikis kulit barunya, hingga timbul luka.Bentuk ikan yang kecil-kecil mampu menjangkau daerah-daerah di sela-sela kaki, seperti di antara jari dan daerah pinggir kuku, sehingga lebih tuntas. Fish Pedicure pun tak menggunakan obat-obatan kimia, sehingga aman untuk kulit, bahkan untuk bayi dan anak kecil.

Ikan-ikan ini akan melepaskan enzim dari mulut mereka yang sekaligus membuat kulit terasa lebih lembut juga mencegah pertumbuhan kulit yang tak sehat. Seperti dialami Asih (26), kali pertama menyelupkan kakinya ke dalam kolam berisi kumpulan ikan, menurutnya memberikan sensasi menggelitik, hingga menimbulkan rasa senang yang bisa mengenyahkan stres sesaat sambil menikmati udara segar pegunungan yang menenangkan. Ditambah lagi hisapan-hisapan Dr. Fish (begitu ikan-ikan ini diberi nama) ini bisa memberikan micromassage di kulit bagian atas.

Selain ikan terapi (Fish Therapy), di lokasi ini juga terdapat ikan dewa. Warga setempat menyebutnya ikan Kancra Bodas atau Kancra Dewa. Ikan yang mempunyai nama latin Labaebarbus Dournensi sangat langka dan sangat dikeramatkan warga. Ikan ini tidak pernah diganggu, dipancing ataupun dikonsumsi karena jika dilanggar diyakini orang tersebut akan mendapat celaka.

Ikan dewa sendiri berbentuk besar dengan rupa seperti ikan mujair tapi lebih gemuk, besar dan berwarna hitam pekat. Ikan ini diyakini memiliki jalur di bawah bumi yang digunakan mereka untuk berpindah-pindah ke tempat-tempat keramat tertentu dari mulai Kec. Darma sampai Pesawahan.

Objek wisata alam cigugur dengan ikan dewa dan ikan terapinya merupakan salah satu keunikan dari keragaman kehidupan fauna yang ada di Indonesia yang patut dipelihara. Hanya saja lokasi ini sangat kurang memperhatikan warga lokal sebagai orang yang dari jaman dulu akrab dengan lokasi ini. Terlihat hanya beberapa pedagang yang kebetulan rumahnya dekat dengan lokasi yang mendapat nasib mujur.

Konversi lahan dari yang semula adalah mata air milik warga menjadi kawasan wisata yang tertutup, membatasi akses warga lokal terhadap mata air Cigugur. Hal ini juga menjadi masalah yangseringkali dikeluhkan sebagian warga. Akan tetapi keberadaan wisata terapi ikan ini semakin menarik wisatawan untuk datang ke cigugur di samping situs-situs lain yang tak kalah uniknya seperti Paseban Tri Panca tunggal, Gua Maria, dan lain-lain.

Rute Menuju Kolam Renang Cigugur

Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi bisa melihat dari peta. Namun bagi yang menggunakan angkutan umum dari arah Cirebon. Dari terminal Cirebon naik bis ¾ jurusan Tasik Cirebon atau elf jurusan Cirebon Cikijing turun langsung lokasi. Atau jika dari arah Ciamis, bisa naik bis ¾ jurusan Tasik Cirebon atau elf jurusan Cirebon Cikijing turun langsung lokasi. Sementara dari kota Kuningan, bisa naik angkot 09 turun langsung lokasi. (Rosyid, Farida, Rozikoh)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru

Pernyataan Sikap Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) Atas Kejahatan Kemanusiaan Israel di Palestina

Bismillahirrahmaanirrahiim Menyikapi tindakan-tindakan genosida dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Zionis Isreal terhadap warga Palestina, yang terus bertubi-tubi dan tiada henti,...

Populer

Artikel Lainnya